
Menurut Iqna mengutip ProPakistan, Islamabad, ibu kota Pakistan, sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah Kompetisi Alquran Internasional pertama dalam sejarah negara tersebut.
Lebih dari 34 qari dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan berpartisipasi dalam acara ini.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama ini akan diselenggarakan pada 24-29 November, dan para qari akan berkompetisi dalam suasana spiritual di Universitas Nasional Bahasa Asing (NUML) kota tersebut. Acara ini akan ditutup dengan acara penghargaan di Pusat Konferensi Janah yang dihadiri oleh tokoh-tokoh agama dan pemerintahan terkemuka.
Kompetisi bersejarah ini merupakan bagian dari upaya Pakistan untuk memperkuat ikatan budaya dan spiritual antarumat Islam di dunia, sekaligus menyoroti perannya dalam mengabdikan Alquran dan menyebarkan nilai-nilai luhurnya, yaitu cinta, perdamaian, dan persatuan.
Acara ini diharapkan akan memberikan dampak yang mendalam bagi lanskap keagamaan dan budaya Pakistan, karena merupakan langkah kualitatif untuk memantapkan posisinya sebagai pusat aktif dalam mendukung kegiatan-kegiatan Alquran di tingkat regional dan internasional.
Radio Pakistan melaporkan bahwa dengan menyelenggarakan acara ini, negara tersebut berupaya menampilkan tradisi budaya, spiritual, dan keAagamaannya sekaligus mempererat hubungan antarnegara anggota Organisasi Kerja Sama Islam. Kompetisi ini bertujuan untuk mendorong kaum muda merenungkan makna Alquran dan melestarikan tradisi suci pembacaan Alquran lintas generasi.
Acara penyerahan hadiah utama kompetisi ini akan diselenggarakan pada 29 November dengan dihadiri Hussein Ibrahim Taha, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Syekh Abdul Rahman Al-Sudais, Kepala Departemen Agama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, serta sejumlah pejabat pemerintah, ulama, dan perwakilan asing di Pusat Konferensi Jinnah.
Bulan lalu, Qari Syed Sadaqat Ali, direktur eksekutif Musabaqoh Alquran Internasional Pakistan yang pertama, bertemu dan berdiskusi dengan Majid Meshki, penasihat budaya negara Iran, di Kantor Konsulat Kebudayaan Republik Islam Iran di Islamabad, Pakistan. Dalam pertemuan ini, mereka bertukar pandangan tentang pengaturan penyelenggaraan Kompetisi Alquran Pakistan yang pertama.
Direktur eksekutif kompetisi ini, seraya mengapresiasi dan merayakan kemajuan Alquran Republik Islam Iran, menilai negara kami sebagai salah satu negara terdepan dalam berbagai ilmu dan teknik Alquran. Merujuk pada kehadiran seorang juri dan qari Iran dalam kompetisi ini, ia menyatakan: "Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk memiliki juri dari Iran yang menjadi juri kompetisi ini bersama juri dari negara-negara Islam lainnya. Kami berharap qari yang mewakili Republik Islam Iran juga akan meraih peringkat yang lebih tinggi dalam kompetisi ini." (HRY)