Dr. Faisal Abdul Latif Nasir dalam wawacanranya dengan Iqna menyampaikan hal itu di sela-sela Kongres Internasional Etika dan Kedokteran di Terhan.
Menurutnya dengan perkembangan zaman dan berbagai pertemuan baru kita lebih memahami, bahwa banyak dari fenomena yang terkesan baru ini telah disebutkan dalam teks suci Al Quran.
Di dalam dunia Islam zaman dahulu seorang dokter yang ahli pengobatan itu tidak hanya sebagai seorang dokter semata, namun dia juga seorang pakar agama dan hikmah yang memiliki pengetahuan memadai tentang Al Quran, tegasnya.
Dokter berkewarganegaraan Bahrain yang menyampaikan makalah tertulis dengan judul "Hubungan antara akhlak dokter Muslim dengan berbagai penyakit berbahaya" mengatakan, bahwa dirinya telah berusaha untuk meneliti teks-teks agama berkenaan dengan akhlak kedokteran.
Salah satu yang menyedot konsentrasinya adalah penelitian dalam hal puasa dan faedahnya bagi kesehatan. Menurutnya banyak sekali faedah yang didapat, dantaranya adalah turunnya tekanan darah bagi penderita Diabetes di saat puasa, tambahnya.
Selain itu, menurutnya di saat puasa penggunaan obat-obatan yang terbuat dari bahan kimia lebih menurun dan dengan dua hal itu, yakni turunnya tekanan darah dan pengaruh obat-obat kimia, maka jiwa kita akan tenang.
Penelitian lain yang ia lakukan adalah berkenaan dengan perintah untuk menikah, yang menurutnya dengan menikah maka manusia akan dapat melampiaskan kebutuhan seksualnya dengan aman dari berbagai penyakit kelamin.
Berkenaan dengan upaya Republik Islam Iran dalam meningkatkan pengetahuan kedokteran Islam dan etika Islam yang berhubungan dengan dunia kedokteran diantaranya dengan cara penyelenggaraan seminar-seminar semacam ini ,menurutnya cukup berhasil dan banyak sekali nilai-nilai positif yang diraih.
Selain itu dengan seminar semacam ini, maka akan terminimalisir berbagai kesalahpahaman di antara para dokter dari berbagai negara Islam, tambahnya.
241977
