“Kamar Iran telah dibuka di pondok pesantren al-Ittifaqiah, kota Indralaya, dengan dihadiri oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Mohammad Mohsen Mokhtari, Ketua Studi Penelitian Pendekatan, Mudrik Qori, Ketua Hauzah al-Ittifaqiah dan Ricard Cahyadi, Deputi Gubernur Sumatera Selatan,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Kantor Hubungan Masyarakat dan Informasi Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam.
Markas ini dibuka dalam rangka berinteraksi lebih dengan pondok-pondok ilmiah Ahlussunnah Indonesia, dan MoU pembukaan kamar Iran ini ditandatangani oleh Hujjatullah Ebrahimian, Konsultan Kebudayaan Iran di Indonesia dan ketua pondok pesantren al-Ittifaqiah.
Pondok pesantren ilmiah al-Ittifaqiah merupakan hauzah terpenting di Sumatera Selatan; markas ini didirikan pada tahun 1967 dan pada tahun 1999 berhasil mendapatkan penghargaan dari kementerian agama Indonesia.
Sampai sekarang ini 17 ribu orang telah lulus dari pondok ilmiah ini, demikian juga 65 sekolah ilmiah dengan 40 ribu pelajar aktif di bawah pengawasan markas ini.
Dengan memperhatikan bahwa pondok pesantren ilmiah al-Ittifaqiah merupakan markas terbesar Ahlussunnah, maka akan memiliki peran penting dalam menguatkan proses program-program religi.