Profesor Ebrahim Moosa, Sabtu (6/12/2014), dalam konferensi melawan ekstremisme di negara Malaysia dengan menjelaskan hal ini mengatakan, “Masyarakat harus menemukan pemahaman yang lebih luas dan lebih mendalam tentang agama samawi ini,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Rakyat Post.
Profesor Ebrahim Moosa menegaskan, kaum muslimin sama sekali tidak boleh mentoleransi tindakan-tindakan yang kontradiktif dengan tolok ukur kecintaan, altruisme dan sejenis kasih sayang Islam.
“Malaysia adalah contoh untuk negara-negara pembangunan Islam. Jika ekstremisme tidak dibendung, masalah ini akan segera menimpa masyarakat,” tambahnya.
Demikian juga, dalam konferensi ini ditegaskan akan kelaziman menjaga formalisme dan exoterisme dalam tafsir ayat-ayat Al-Quran.