IQNA

Seminar Filipina, Mengkaji Pendekatan Islam dan Krisitani terhadap Bunda Maryam (Sa)

9:28 - January 15, 2015
Berita ID: 2709773
FILIPINA (IQNA) - Markas Islam dan Demokrasi Filipina yang bekerjasama dengan yayasan Konrad Adenauer Jerman telah menyelenggarakan seminar Islam dan demokrasinya yang keempat dengan topik Pendekatan Islam dan Kristiani terhadap Bunda Maryam dan Para Wanita, di fakultas Miriam Manila.

“Seminar ini diselenggarakan pada Senin (12/1/2015), dengan pidato Dr. Kiomars Amiri, Konsultan Kebudayaan Iran di Manila, Prof. Macarena Morados, Dosen Markas Telaah Islam Universitas Negeri Filipina dan padri Marvin Castro, termasuk pendeta yang terkait rohaniawan uskup katolik Filipina,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Kantor Hubunan Masyarakat dan Informasi Lembaga Kebudayaan dan Komunikasi Islam.
Di permulaan seminar ini, Amina Rasul-Bernardo, Mantan Senator Filipina dan Ketua Markas Islam dan Demokrasi Negara ini dalam ceramah singkatnya dengan mengenalkan para pengisi dan topik seminar mengatakan, “Islam bukan berarti menjadikan selainnya sebagai tawanan dan melakukan kekerasan. Islam adalah agama kasih sayang dan lemah lembut.”
“Islam dan Krisitani satu sama lain banyak sekali memiliki poin-poin persamaan. Salah satu persamaan tersebut yang berhubungan dengan kita dan dua agama samawi ini memiliki perspektif sama persis adalah tentang Bunda Maryam. Kami berkumpul di sini guna mengenal lebih Bunda Maryam. Dan kami mendapatkan pengetahuan tentangnya dari sudut pandang kaum muslimin dan umat Kristiani,” tambahnya.
Selanjutnya, Dr. Caridad Tharan, Ketua fakultas Internasional Pengembangan Penelitian Humanistis menganggap poros-poros penelitian manusia selaras dan sesuai dengan studi-studi agama dan dia mengungkapkan harapan bahwa pertemuan-pertemuan semacam ini akan menambah kesepahaman dan koeksistensi antara kaum muslimin dan umat Kristiani.
Prof. Macarena Morados adalah pembicara pertama seminar ini. Dia dalam pidatonya dengan bersandar pada ayat-ayat Al-Quran, menjelaskan tentang Bunda Maryam dan kelahiran Isa al-Masih (As) dengan menggunakan pelbagai ayat dari surah Maryam dan surah-surah lainnya, seperti pembahasan tentang tanggapan Al-Quran terhadap sosok Bunda Maryam, bagaimanakah proses kelahiran Isa al-Masih (As) dan pembicaraan malaikat utusan Tuhan dengan masyarakat.
Di bagian lain ceramahnya dia membahas masalah hijab dan peranannya dalam ajaran-ajaran agama kaum muslimin dan menjabarkan dalil-dalil pemakaian hijab untuk para wanita.

Penjelasan Sosok Maryam dalam Al-Quran dan Injil
Penceramah seminar kedua adalah Dr. Kiomars Amiri, Konsultan Kebudayaan Iran di Filipina, yang berbicara dengan topik Sosok Bunda Maryam dalam Penjelasan Al-Quran dan Injil.
Amiri di permulaan ceramahnya menjelaskan maksud “Sosok  fotogenik atau selebriti” “Lakon/Rol Model” atau “Figur rujukan positif dan negatif” di kalangan masyarakat dan peran dan kriteria figur-figur ini di kalangan laki-laki dan perempuan dan kelompok-kelompok pelbagai masyarakat.
Setelah itu dia menjabarkan figur-figur positif para wanita dalam Al-Quran dan Injil, seperti Bunda Maryam, Siti Hajar, Siti Sara, Asiah istri Firaun dan ratu Saba dan menganalogikan mereka dengan figur-figur negatif seperti istri nabi Luth dan nabi Nuh (As) dan istri Abu Jahal.
Demikian juga, Konsultan Kebudayaan Negara Iran di Filipina mengenalkan kriteria-kriteria perangai Sayidah Fatimah (As) dan putri beliau, Sayidah Zainab Kubra (As), dua wanita mulia ini dipaparkan sebagai figur positif wanita muslim.
Padri Marvin Castro, Direktur Komisi Keluarga dan Kehidupan Rohaniawan Uskup Katolik Filipina adalah sebagai penceramah ketiga, dengan mengungkapkan keprihatinan akan  ketidakberimanannya masyarakat era baru kepada para nabi dan jauh dari ajaran-ajaran para nabi menganggap persamaan-persamaan deduksi kaum muslimin dan umat Kristiani terkait Bunda Maryam adalah bukti akan ketuhanan dan ke-samawian dua agama Ibrahimi ini.
Dia di bagian lain ceramahnya membahas tentang masalah dan problem-problem pemeluk agama di dunia baru dan meminta kesepahaman dan kecintaan lebih antar para penganut Islam dan Kristiani.
Penghujung bagian seminar tiga jam ini diisi dengan tanya jawab. Para penanya bagian ini terdiri dari berapa dosen, para mahasiwa akademik Miriam, satu paderi, dua guru Yahudi dan Kristiani dari Universitas Manila, mantan delegasi majelis Filipina dan 6 partisipan lainnya, yang mana pertanyaan-pertanyaan mereka adalah tentang hijab dan kenapa, ekstremisme mazhab, bagaimanakah interaksi kaum muslimin dan umat Kristiani, perspektif Islam terhadap para wanita, radikalisme kaum muslimin terhadap umat Kristiani dalam masyarakat-masyarakat Barat dan similaritas kelompok Yahudi dengan kaum muslimin dan umat Kristiani.

2707454

Kunci-kunci: Iran Islam
captcha