Ayushi Srivastava, salah seorang partisipan acara peringatan hijab mengatakan, “Saya mengenal hari hijab internasional lewat media-media sosial. Metode ini sangat baik sekali untuk memublikasikan pengetahuan tentang hijab dan lebih luas tentang Islam,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Times of India.
“Program ini mengizinkan kepada masyarakat supaya lebih mengenal hijab dengan benar. Hijab adalah kebebasan para wanita untuk mengekspresikan dirinya, dengan metode yang mereka kehendaki, bukan konsep-konsep gereja dan ketidaktahuan yang telah dinisbahkan tentangnya,” tambahnya.
Program yang diselenggarakan oleh kelompok para remaja putri India ini, merupakan bagian dari perayaan hari hijab internasional, dimana dua hari yang lalu diselenggarakan untuk tahun ketiga kalinya secara berturut-turut di pelbagai kota-kota di seluruh penjuru dunia.
Dalam program ini, jalan-jalan kota dihiasi dengan poster-poster dan spanduk, dimana para non-muslim dan juga sebagian wanita muslim diundang untuk mencoba mengenakan hijab untuk satu hari.
Tujuan penyelenggaraan hari hijab internasional di India adalah upaya untuk menambah pengetahuan terkait busana Islam dan menghilangkan gambaran-gambaran tidak benar terkait hal tersebut.
Kurang lebih 140 juta orang muslim tinggal di negara India, dimana mayoritas masyarakatnya adalah penganut agama Hindu. India, memiliki populasi muslim terbanyak, setelah Indonesia dan Pakistan.