Dr. Ahmed Al-Tayeb, Minggu dalam pertemuannya dengan Syaikh Khaled al-Mala, Ketua Himpunan Ulama Ahlussunnah Irak, sebagai Ketua Komisi Dewan Ulama Ahlussunnah Irak yang melakukan lawatan ke Kairo mengatakan, “Sektarianisme dan Mazhabisme kontras dengan ajaran-ajaran toleransi agama Islam,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari al-Shorouk News.
Dia dengan mengisyaratkan bahwa al-Azhar dalam pelbagai statemennya mengecam kejahatan organisasi-organisasi teroris mengatakan, agama Islam senantiasa mengajak koeksistensi, komunikasi dan kerjasama.
Syaikh Khaled al-Mala, yang menjadi duta khusus Perdana Menteri Irak ke Kairo, dalam pertemuan ini memuji kedudukan tinggi Al-Azhar dalam tingkat dunia Islam dan peranannya dalam memperkuat persatuan, persaudaraan Islam dan melawan ideologi-ideologi teroris dan Sektarianisme, yang membidik persatuan Irak.
Dewan Ulama Ahlussunnah Irak hari Sabtu (18/4/2015) dengan dipimpin Syaikh Khaled al-Mala, dikirim ke Mesir dengan tujuan meluruskan perspektif Al-Azhar dan para ulama Mesir terkait kejahatan-kejahatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan mobilisasi masyarakat.
Di antara tujuan-tujuan lawatan yang diumumkan adalah pemaparan laporan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh para teroris ISIS terhadap rakyat Irak dan pembenaran perpektif ulama Mesir terhadap apa yang terjadi di Irak.
Dituturkan, Al-Azhar Mesir bulan lalu dengan mengeluarkan sebuah statemen mengulang tuduhan-tuduhan yang dinisbatkan oleh ISIS dan para pendukungnya melawan mobilisasi masyarakat Irak dan diklaimkan bahwa pasukan-pasukan ini sedang melakukan kejahatan terhadap masyarakat Ahlussunnah.
Tuduhan-tuduhan ini mendapat reaksi dari para ulama, para politikus dan pelbagai tingkat masyarakat Irak, sampai-sampai mereka meminta pengiriman sebuah dewan dari pihak Al-Azhar untuk menjelaskan pergolakan-pergolakan Irak.