Festival Alquran pertama Zainul Aswat, tak hanya menjadi ajang musabaqoh sengit antara qari muda dan tua, tetapi juga menghadirkan tokoh-tokoh Alquran dari dalam dan luar negeri. Hasnain al-Hilou adalah salah satu tamu khusus dalam acara spiritual ini, yang mengikuti tilawah para peserta dengan perspektif seorang pakar. Berikut wawancara dengan tamu istimewa dari IQNA ini, yang mengupas pencapaian, potensi, dan prospek festival yang masih baru ini.
Iqna - Apa saja capaian dan dampak yang dapat diberikan oleh penyelenggaraan musabaqoh seperti Zainul Aswat dalam mengembangkan kegiatan Alquran dan membimbing generasi muda?
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para penyelenggara festival ini. Apa yang kita saksikan di Zainul Aswat bukan sekadar musabaqoh biasa, melainkan sebuah "penemuan" yang luar biasa. Dalam festival ini, kita menyaksikan pribadi-pribadi luar biasa dan talenta-talenta murni, terutama di kalangan remaja, yang tampil dengan kekuatan dan keterampilan yang memukau.
Poin penting lainnya tentang pentingnya musabaqoh semacam itu di Iran adalah keberadaan struktur kepemimpinan yang kuat yang dipimpin oleh para profesor berpengalaman. Ini bukan sekadar musabaqoh; ini adalah lokakarya pendidikan yang hidup.
Iqna - Apa potensi internasionalisasi festival ini, dan tahukah Anda contoh konkret keberhasilan internasional para qari Iran, khususnya remaja?
Saya dapat menjawab pertanyaan ini dengan keyakinan penuh bahwa potensi internasionalisasi Zainul Aswat sangat tinggi dan tak terbantahkan. Ini bukan sekadar prediksi, melainkan berdasarkan bukti objektif. Jika kita menilik rekam jejak gemilang para qari muda Iran dalam tiga atau empat tahun terakhir, kita melihat bahwa dalam musabaqoh internasional bergengsi, Iran telah meraih juara pertama atau berada di antara tiga negara teratas. Bahkan dalam musabaqoh yang sangat penting dan khusus Penghargaan al-Omid, yang secara tradisional diperuntukkan bagi qari Irak dan penutur bahasa Arab, para qari muda Iran telah mampu meraih gelar juara dengan mengalahkan pesaing-pesaing tangguh dari Mesir, Irak, dan negara-negara lain. Ini bukanlah pencapaian kecil. Kita dapat dengan yakin mengatakan bahwa saat ini, para qari muda Iran dikenal sebagai pesaing yang serius dan tangguh bagi rekan-rekan mereka dari Mesir dan Irak di kancah global, dan tak diragukan lagi, musabaqoh seperti Zainul Aswat telah menjadi batu loncatan bagi kesuksesan internasional ini.
Iqna - Rekomendasi atau saran spesifik apa yang Anda miliki untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas festival ini di masa mendatang?
Saya ingin menekankan dua hal utama. Pertama, keadilan pendidikan dan dukungan terhadap talenta yang kurang beruntung. Kedua, diversifikasi ajaran dan gaya tilawah. (HRY)