“Oertel, Mantan Pemimpin Kelompok PEGIDA yang mendapat dukungan sayap kanan ekstrem, dalam sebuah pesan video meminta maaf kepada kaum muslimin karena memublikasikan kebencian terhadap mereka di seluruh penjuru Eropa,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari harian Washington Post.
Oertel dalam pesannya mengatakan, “Saya hendak meminta maaf kepada semua para imigran dan semua kaum muslimin yang telah hidup dalam perdamaian dan ketenangan di Jerman dan menghormati kebudayaan dan undang-undang kami.”
“Demikian juga, orang-orang yang mendukung PEGIDA harus mengetahui bahwa mereka sedang membela masalah yang salah,” tambahnya.
Dia menegaskan, saya ikut bertanggung jawab dan saya hendak meminta maaf dan hal yang dapat saya lakukan adalah saya akan membantu sampai kemelut ini terselesaikan.
Demikian juga, Oertel mengatakan, sebelum mengkritik selainnya, pertama-tama kita harus memikirkan kinerja-kinerja kita.
Demikian juga, dia mengecam media-media karena penargetan agama mereka.
Pidato Oertel dalam membela perdamaian dan permintaan maafnya kepada kaum muslimin menyebabkan keheranan para pendukungnya.
Orang Eropa Patriotik Melawan Islamisasi Barat (PEGIDA) dibentuk pada tahun 2014, di kota Dresden, dimana Oertel pertama kali menjadi Juru Bicara dan selanjutnya menjadi ketuanya.
Kelompok ini pertama-tama mampu memikat para pendukung untuk dirinya dan menyebarkannya ke kota-kota seluruh penjuru Jerman dan sebagian kota-kota Eropa, namun lambat laun menghadapi kekurangan pendukung dan pengunduran diri para anggota, sampai-sampai dalam demo-demo akhir jumlah para penentangnya sangat lebih banyak ketimbang para pendukung PEGIDA.