Menurut laporan IQNA, cabang Asia Barat, para pakar masalah internasional dan dunia Islam mengatakan bahwa Saudi dengan serangan gagalnya ke Yaman, pembunuhan ribuan masyarakat Yaman dan kerugian finansial telah menghina dirinya dan kehilangan kedudukannya dalam dunia Islam.
Menurut keyakinan para pakar internasional, Saudi sama sekali tidak mendapat satu tujuanpun, yang telah diumumkan sebelum dimulainya agresi ke Yaman dan setelah berlalunya sebulan dari agresi ini terpaksa harus menghentikan serangan udaranya ke tanah Yaman.
Para pakar menganggap saling terkait antara pengumuman tiba-tiba penghentian operasi udara Saudi dengan kondisi rapuh intern Saudi sendiri dan ketidakberhasilan para pejabat negara ini dalam pembentukan koalisi dunia anti Houthi.
Riyadh sebelum memulai agresi udaranya ke Yaman mengumumkan bahwa dirinya akan melanjutkan agresi ini sampai gencatan senjata Houthi dan pengembalian kekuasaan Abd Rabbuh Mansur Hadi. Namun, menurut para pakar masalah kawasan, perang ini merugikan diri Arab Saudi sendiri.
Tujuan Saudi adalah melucuti senjata Houthi, mengembalikan kekuasaan Abd Rabbuh Mansur Hadi dan membentuk sebuah pemerintahan dengan kaidah luas; namun operasi sebulan secara praktis menunjukkan bahwa tidak ada satu tujuan pun yang terealisasikan; bahkan sebaliknya, dalam sebulan ini, para Houthi mampu menguasai beberapa markas penting lainnya di Yaman dan sekarang ini menguasai tempat-tempat strategis penting.
Para diplomat yang bermukim di Yaman mengatakan kepada para reporter bahwa agresi Saudi tidak memiliki hasil apapun dan hanya memberikan kerugian jiwa dan finansial serta penghancuran sebagian insfrastruktur-insfrastruktur kota Sana’a yaman.
Mohammad Nateghi, pakar masalah politik dan deputi Partai Persatuan Islam Masyarakat Afganistan dalam hal ini mengatakan, serangan ini menyebabkan hilangnya kehormatan yang dimiliki Arab Saudi di tengah-tengah masyarakat Islam dan akhirnya menyebabkan kehinaan Arab Saudi sendiri. Pemerintahan keluarga Saudi menyerang Yaman dengan tanpa resolusi Dewan keamanan PBB, dimana hal ini dianggap sebagai sebuah agresi riil.
Dia berkeyakinan bahwa kebanyakan program-program Amerika dan negara-negara Barat, khususnya Inggris di negara-negara Islam berjalan dengan investasi dan finansial Saudi. Keluarga Saudi memiliki andil dalam pembentukan kelompok-kelompok teroris di Pakistan, Kashmir dan Taliban Afganistan dan membiayai peperangan ini. Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) juga merupakan anak haram perkawinan Saudi dengan Israel. kelompok ini juga dibentuk dengan uang Saudi.