Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari situs Al-Manar, Baqi’ merupakan penggalan dari kota Madinah al-Tayyibah, yang menjadi penjaga situs-situs bagian penting sejarah era awal Islam dan sepanjang empat belas abad setengah dari hijrah Rasulullah senantiasa pengingat hari-hari besar, yang setiap darinya merupakan dokumen penting sejarah dalam mengenalkan Islam dan risalah Ilahi Rasulullah (Saw).
Baqi’ merupakan pemakaman yang sangat besar dan kurang lebih, Baqi adalah sebuah dataran dimana luasnya melebihi luas Masjid Nabi (Saw) dan sejarah pembuatannya kembali pada masa sebelum Islam dan masa Jahiliah. Pada masa lampau, pemakaman ini tertutupi dengan pohon Gharqad, karena inilah dinamakan juga dengan Baqi’ Gharqad, karena pohonnya memiliki banyak duri, kawasan ini sampai sebelum Islam dan bi’tsah Rasulullah merupakan tempat kuburan orang-orang Yatsrib, khususnya orang-orang yang mati dari dua kelompk Aus dan Khazraj.
Sangat sedikit sekali di negara manapun yang memiliki situs-situs terkait abad pertama Islam sebagaimana kadar tanah Hijaz; karena kelahiran asli Islam berasal dari situ dan situs-situs bernilai dari para pemuka Islam terlihat di setiap jengkal kawasan ini. Namun, ironisnya para fanatisme yang kering akalnya ini telah meratakan banyak sekali peninggalan-peninggalan yang tak ternilai ini dan tidak banyak dari peninggalan-peninggalan tersebut yang masih tersisa. Contoh riilnya adalah pemakaman Baqi’. Pemakaman ini adalah pemakaman terpenting dalam Islam yang menggantikan bagian penting dari sejarah Islam dan bisa dikategorikan sebagai buku besar dan penjelas sejarah kaum muslimin.
Sahabat pertama dari kalangan Muhajirin yang dikuburkan di Baqi’ adalah Usman bin Maz'un, saudara sesusu Rasulullah (Saw) dan juga Ibrahim, anak beliau dan menurut riwayat adalah Sayidah Fatimah (Sa) dan menurut sebagian riwayat adalah Ruqayyah, Ummu Kultsum dan semua istri Rasulullah (Saw), kecuali Sayidah Khadijah Kubra (Sa), yang dikuburkan di komplek pemakaman al-Ma’la, di Mekah, semuanya dikuburkan di Baqi’.
Demikian juga, Baqi’ merupakan pemakaman empat Imam suci Syiah, Imam Hasan Mujtaba, Imam Zainal Abdidin, Imam Muhammad Baqir dan Imam Ja’far Shadiq (As), yang terletak saling bersebelahan, di sudut barat daya dan merupakan makam Abbas, paman Rasulullah (Saw) dan kakek khalifah Bani Abbas, Abdullah bin Mas’ud, Sa’ad bin Abi Waqas, Anas bin Malik, dimana jumlah para sahabat Rasulullah (Saw) yang dikuburkan di Baqi’ mencapai 10 ribu sahabat. Baqi’ di era Rasulullah (Saw) dan bahkan di masa Khulafa al-Rasyidin, tidaklah terlalu luas dan makam Halimah Sa’diah, yang menyusui Rasulullah (Saw), kuburan Utsman bin Affan, khalifah ketiga juga berada di luar Baqi’.
Demikian juga, makam Fatimah binti Asad (Sa), ibunda Imam Ali (As), Ummul Banin, Ibunda Abul Fadhl al-Abbas (As) dan sebagian para pemuka Islam lainnya ada dalam pemakaman ini.
Pemakaman Baqi’ memiliki dua pintu masuk, dimana salah satu pintunya selalu tertutup dan pintu satunya dibuka satu jam setiap harinya untuk para penziarah.
Haram Baqi’ memiliki segi delapan dan di sekelilingnya dipageri dengan marmer, luas makam ini mencapai 180 ribu meter persegi dan dikarenakan nilai tingginya disisi kaum muslimin dan sejarah kunonya terkait dengan Rasulullah, maka sangatlah penting sekali bagi pemerintahan Al Saud.
Tidaklah terlalu mengherankan, jika sekarang ini harga setiap meter perseginya di dekat Surga Baqi’ ini kurang lebih sekitar setengah juta Real Saudi dan dalilnya adalah urgensitas mazhab dan sejarah kawasan ini.
Dr. Tanidhab Al-Faidi, sejarawan terkemuka dan peneliti sejarah Madinah al-Munawwaroh dalam hal ini mengatakan, istilah bahasa kata Baqi’ adalah tanah dimana banyak beragam jenis tumbuhan dan istilah Baqi’ al-Gharqad, yang sekarang ini dinisbatkan kepadanya diambil dari istilah ini dan Al-Gharqad adalah sebuah tanaman berduri. Baqi’ Al-Gharqad termasuk tempat penting bersejarah dan dokumenter dari masa Rasulullah (Saw) sampai sekarang ini, sampai-sampai para sahabat dan tabi’in dikuburkan disitu.
“Ahlulbait Rasulullah (Saw), para istri dan banyak sekali sahabat beliau dikuburkan di Baqi’ dan semua mazhab Islam sangat menghormati pemakaman Baqi’ ini dan pada masa hayat Rasulullah, ziarah Baqi’ merupakan amal terpenting ziarah beliau,” tambahnya.
Ironisnya, pada tanggal 8 Syawal tahun 1344 H, setelah menguasai Mekah, para kelompok Wahabi dengan dipimpin oleh Abdul Aziz bin Saud menuju Madinah dan setelah mengepung dan memerangi para pembela kota, akhirnya mereka dapat menguasainya, mereka mengeluarkan para petugas Utsmani dan merusak makam para Imam Baqi’ dan makam-makam lainnya, seperti makam Ibrahim putra Rasulullah (Saw), makam istri-istri beliau, makam Ummul Banin, ibunda Abul Fadhl Abbas (As) dan makam Abdullah, ayahanda beliau, Ismail putra Imam Shadiq (As) dan makam-makam lainnya.
Zarih baja (batasan makam yang terbuat dari baja) para Imam yang dibuat di Isfahan yang ditaruh di atas makam para Imam maksum, Imam Mujtaba, Imam Sajjad, Imam Baqir dan Imam Shadiq (As) diambil.
Ini bukanlah pertama kalinya serangan mereka ke Madinah. Mereka pada tahun 1221 H, juga menyerang sekali lagi ke Madinah, setelah satu tahun setengah pengepungan, mereka dapat menguasai kota tersebut dan setelah itu, menjarah barang-barang berharga haram Rasulullah (Saw), menghancurkan dan merampok pemakaman Baqi’.