Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Morocco World News,
baru-baru ini sekelompok remaja Belada merilis sebuah video dengan nama
"Eksperimen Al-Quran” dengan tujuan menunjukkan esensi fanatisme yang
muncul melawan Islam dan kitab suci muslim.
Dalam film tersebut, yang sangat mendapat perhatian adalah sebuah kitab
Injil diletakkan dalam jild Al-Quran dan masyarakat dengan mendengarkan
sebagian darinya, mulai mengkritik dengan beranggapan bahwa itu adalah
Al-Quran.
Karim Metwaly, aktor muslim Amerika dan pemilik kanal video
AreWeFamousNow di situs Youtube, setelah melihat video Eksperimen
Al-Quran di Belanda, hendak melakukan aksi serupa di kotanya, New York.
Dengan menaruh satu Injil dalam jild Al-Quran dia juga lantas
mendatangi masyarakat New York dan dengan membaca ayat-ayatnya, ia
meminta masyarakat supaya memberikan pandangan tentangnya.
Perkembangan Islamofobia menyebabkan munculnya opini-opini negatif
terhadap kitab suci muslim dan sentimental negatif terhadap para
pengikut kitab samawi tersebut.
Meskipun masyarakat sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang
sejarah dan konten Al-Quran, dengan mengikuti media-media yang ada,
mereka menuduh telah memublikasikan terorisme dan kekerasan.
Karim Metwaly dengan merilis film tersebut berupaya menunjukkan apa
yang akan terjadi jika seseorang yang tidak mengenal teks Injil dan
teks-teksnya dirangkum dan dibacakan.
Ketika ia membaca sebagian ayat-ayat Injil, masyarakat berfikir bahwa
ia sedang membaca Al-Quran dan dengan cepat menunjukkan respon negatif
terhadap teks tersebut.
Lantas mereka merasa takjub saat Karim mengatakan kepada mereka bahwa itu adalah kitab Injil.
Sebagian orang tidak tahu apa yang yang harus mereka katakan dan
sebagian lainnya murka, terkhusus orang-orang setengah baya dan mereka
meninggalkan arena.
Namun, sebagian umat Kristiani yang pernah membaca kitabnya tidaklah merasa takjub terhadap masalah tersebut.
Dukungan Umat Kristen dan Yahudi terhadap Muslim/ Muslim Teraniaya Menjadi Target
Sejumlah umat Kristen dan Yahudi juga mendukung komunitas muslim dan
mengakui bahwa muslim teraniaya telah menjadi target diskriminasi dan
fanatis.
Salah seorang dari mereka mengatakan, kita semua adalah sama. Saya
tidak menyukai orang-orang buruk, saya menyukai orang-orang baik dan
tidaklah penting bagiku dia mengikuti mazhab apa.
Sampai sekarang ini video tersebut mendapat banyak sambutan para audien secara luas.
Karim Metwaly dalam kanal Youtubenya telah merilis banyak video untuk
menambah pengetahuan tentang muslim dan juga Islamofobia dan
persepsi-persepsi negatif.