Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Al-Manar Lebanon, cukup hanya dalam waktu seperempat menit untuk merenggut jiwa 90 masyarakat tak berdosa dan kurang lebih 180 masyarakat Suriah dengan kondisi kritis menuju pusat-pusat medis Damaskus.
Menurut apa yang dilaporkan, Minggu sore (21/2), sopir pelaku bom bunuh diri sebuah mobil jenis Toyota dengan membawa sejumlah bahan peledak melakukan insiden teroris tersebut. 10 menit kemudian pasca insiden, seorang wanita dengan membawa bahan sarat peledak meledakkan dirinya di tengah-tengah kerumunan sejumlah masyarakat Suriah. Seketika itu juga, terjadi ledakan teroris untuk ketiga kalinya saat masyarakat sedang sibuk membantu dan mencari jasad-jasad para korban, hanya berselang lima menit setelah ledakan kedua.
Menurut laporan lapangan reporter Al-Manar, insiden ini terjadi di jalan Fatimiyah, yang ada pasar lokal di tengah-tengahnya, banyaknya korban karena banyaknya masyarakat di tempat tersebut, dan di samping itu juga, waktu peledakan bersamaan dengan pulangnya para pelajar dari sekolah menuju rumah; karenanya sejumlah wanita dan anak-anak meninggal dan mengalami luka-luka dan ini adalah insiden terbesar yang lebih dari apa yang diharapkan.
Menurut laporan berita resmi Suriah (SANA), kabinet Suriah dengan mengutuk peledakan kawasan Sayidah Zainab (Sa), menyebut penanggung jawab peledakan tersebut diemban oleh militer Arab, Barat dan Turki.
Dituturkan, kelompok teroris ISIS yang bertanggung jawab atas peledakan tersebut.