Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Bernama, Dr. Ahmad Zahid Hamidi, wakil Perdana Menteri Malaysia dalam program TV al-Hijrah negara ini mengatakan, canel-canel Islam instansi media harus melangkah dengan metode sehat dalam rangka mendapatkan pasar besar untuk program-program televisi dan saling bekerjasama guna memublikasikan pesan: "Islam memperluas perdamaian dan keharmonisan, bukan kekerasan”.
"Sajian konten dan opini dalam program-program TV untuk kelompok-kelompok yang ditarget tidak semestinya hanya sebatas kaum muslim semata; bahkan juga harus menyajikan untuk para non muslim; namun bukan untuk mengislamkan mereka, akan tetapi untuk memperkenalkan citra Islam sejati,” imbuhnya.
Hamidi mengungkapkan, kami menginginkan Islam dihormati dengan arti sejatinya. Di samping itu, kita juga menghormati agama-agama lainnya, sebagaimana mereka juga menghormati Islam dan ini adalah keharmonisan yang dikembangkan Islam.
Hamidi dalam program ini juga mengunjungi pameran tunggal lebih dari 20 karya kerajinan-kerajinan tangan dengan topik Rasulullah (Saw) dan sahabat beliau.
Al-Hijrah inisiatif pemerintah Malaysia untuk membuat saluran televisi dengan program-program Islam dan dengan tujuan menyajikan pandangan-pandangan Islam, yang diluncurkan enam tahun lalu.
Pemerintah Malaysia mengeluarkan 6 juta Ringgit (senilai dua juta dolar) guna meluncurkan program TV ini.
http://iqna.ir/fa/news/3519581