Pengangkatan Abdul Fattah Tarouti Sebagai Ketua Dewan Tinggi Hafalan Alquran Dunia Islam
Al-Youm7 melaporkan, Dewan Internasional Dunia Islam yang berbasis di Saudi telah menunjuk Sheikh Abdul Fattah Tarouti, seorang qori radio dan televisi Mesir, sebagai Ketua Dewan Tinggi Hafalan Alquran Dunia Islam.
Dalam sebuah wawancara dengan Al-Youm7, Sheikh Tarouti mengatakan: “Keputusan ini diambil setelah upaya-upaya Qurani saya dalam mendukung pelajar Alquran dan kegiatan-kegiatan Alquran di dalam dan di luar Mesir, serta menyambut talenta-talenta Qurani di seluruh dunia, termasuk Bangladesh, India, Afghanistan dan Yordania.”
Dia menambahkan: Dewan Internasional Dunia Islam sedang memantau dengan cermat semua aktivitas Alquran untuk membantu pemikiran Alquran dan penyebarannya di dunia Islam sehingga semua orang di seluruh dunia dapat memperoleh manfaat dari kegiatan-kegiatan ini.
Sheikh Tarouti lahir pada tahun 1965 di desa Tarout, al-Zaqaziq, provinsi Asy Syarqiyah, Mesir, dan ketika dia berusia tiga tahun, ayahnya mengirimnya ke sekolah desa untuk menghafal Alquran. Sheikh Abdul Maqsud Sayyid al-Najjar menemukan bakatnya dan memujinya karena membaca naghom Alquran. Dia selesai menghafal Alquran pada usia 8 tahun, dan Sheikh Al-Najjar memainkan peran penting dalam hidupnya. Karena dia percaya pada bakat Tarouti dan memberinya kesempatan untuk mentilawah pada acara duka desa. Dia kemudian pergi ke Sekolah Al-Azhar di Al-Zaqaziq untuk belajar dan tinggal bersama pamannya. Tarouti belajar dengan profesor hebat seperti Sheikh Saeed Abdul Samad, Sheikh Mohammad Al-Laithi, Sheikh Al-Shahat Anwar dan Sheikh Mohammad Halil, dan kemudian lulus dari Fakultas Ushuluddin dengan nilai rata-rata yang sangat baik.
Sheikh Tarouti memperoleh ketenaran internasional dengan lawatan Quraninya ke Amerika Serikat pada tahun 1996 atas undangan Oakland Islamic Center California, serta perjalanannya ke Spanyol pada tahun 2000 untuk menyelenggarakan acara ihya’ bulan suci Ramadan di King Khalid Islamic Center. Dia mengabdikan dirinya untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam dan menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Islam Al-Banuriyah Pakistan sebagai pengakuan atas perannya dalam melayani Alquran. Dengan demikian, ia merupakan qori kedua setelah Sheikh Abdul Basit Abdul Samad yang telah memperoleh gelar doktor kehormatan. (hry)
