IQNA

Anjuran Alquran untuk Lepas dari Kesukaran

10:00 - September 04, 2022
Berita ID: 3477261
TEHERAN (IQNA) - Tidak peduli seberapa mampu dan kuatnya manusia, pada dasarnya dia adalah makhluk yang lemah, dan tidak ada satu hari pun yang tidak menderita bencana alam atau malapetaka duniawi dan langit, di dalam dan di luar. Manusia selalu mencari cara untuk selamat atau menyambung ke suatu kekuatan untuk mengatasi masalah tersebut.

Manusia diciptakan dalam kesulitan dan menghadapi berbagai masalah sepanjang hidupnya. Mengelola masalah dapat membebaskannya dari penderitaan dan menunjukkan jalan damai di tengah kesulitan.

Untuk menyingkirkan masalah yang sulit dan gelap seperti itu yang menempatkan seseorang dalam keadaan darurat, seseorang hanya harus meminta bantuan kepada Allah swt:

قُلْ مَنْ يُنَجِّيكُمْ مِنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً لَئِنْ أَنْجَانَا مِنْ هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ

“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, ketika kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah hati dan dengan suara yang lembut?” (Dengan mengatakan), “Sekiranya Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur.” (QS. Al-An’am: 63)

Kenyamanan dan perasaan bebas serta ketidakbutuhan menjadi dasar bagi manusia untuk melalaikan Allah swt. Oleh karena itu, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada manusia, menempatkan musibah dan kesulitan di jalan manusia agar manusia sadar akan konsekuensi berbahaya dari ketersesatan.

Allah swt memerintahkan orang-orang yang tertekan yang berada dalam keadaan darurat seperti itu untuk mencari bantuan dari-Nya pada saat itu untuk diselamatkan dari kejahatan dan masalah.

Beberapa bencana membuat seseorang lemah dan menghalangi jalan untuk menemukan solusi, dan kadang-kadang dia dekat dengan kekufuran; Di sinilah, Allah telah menempatkan solusi yang solid di hadapan manusia:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',” (QS. Al-Baqarah: 45)

Mengingat bahwa salat mengingatkan seseorang akan kekuatan Allah yang tak terbatas dan membuat segala sesuatu selain-Nya tampak kecil, itu meningkatkan cinta-nya di hati, memperkuat spirit tawakkal dan membuat seseorang lepas dari ketergantungan materi. Semua dampak ini membuat seseorang tahan terhadap masalah.

Namun Alquran menganggap kesedihan dan kesulitan yang sebenarnya adalah kesedihan pada Hari Pembalasan, dan kesedihan dunia ini dengan segala efeknya yang mengerikan adalah kecil dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kesedihan di akhirat. Oleh karena itu, Allah memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin sejati bahwa mereka akan dibebaskan dari kesedihan ini pada Hari Kebangkitan dan akan hidup bahagia di surga.

بَلَى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

“Tidak! Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 112)

captcha