IQNA

Sayyid Houthi: Gaza Hadapi Tragedi Mengerikan, Diamnya Umat Adalah Aib Besar

9:54 - July 21, 2025
Berita ID: 3482398
IQNA - Sayyid Abdul-Malik Badreddin al-Houthi, dalam pidato kuatnya pada Ahad (20 Juli), menggambarkan situasi saat ini di Gaza sebagai “sangat mengerikan.”

Ia menekankan bahwa “banyak warga Gaza berada dalam kondisi kelaparan ekstrem dan tragedi yang mengerikan, sementara ratusan juta orang Arab dan dua miliar Muslim hanya menonton seolah mereka adalah umat yang lumpuh.”

Ia menegaskan bahwa rakyat Palestina di Gaza sedang menghadapi tahap paling sulit dari proses kelaparan massal, di mana “anak-anak gugur setiap hari karena kelaparan.” Ia juga menunjukkan bahwa musuh Israel telah merekayasa isu bantuan kemanusiaan menjadi perangkap untuk pembantaian dan genosida.

Bahaya bagi Seluruh Umat

Sayyid al-Houthi menyatakan bahwa besarnya tragedi dan kezaliman terhadap rakyat Gaza merupakan ancaman nyata bagi seluruh umat Islam. Ia mengecam sikap diam dan lepas tanggung jawab dari negara-negara Muslim, dengan mengatakan bahwa hal itu “akan membawa dampak serius baik di dunia maupun di akhirat.”

Ia mengkritik kemerosotan moral dalam dunia Islam, dengan menyebut bahwa ketidakpedulian terhadap Gaza mencerminkan kemunduran besar dalam kesadaran, rasa kemanusiaan, dan akhlak mulia. “Ketiadaan harga diri dan keberanian telah mencapai tingkat yang sangat mengerikan,” ujarnya, “dan menunjukkan bahwa umat sangat perlu memperbaiki kondisinya sesuai dengan sunnatullah dalam perubahan.”

Aib Besar bagi Arab dan Muslim

Ia lebih lanjut menyebut bahwa ketidakpedulian terhadap anak-anak Gaza yang mati kelaparan merupakan “aib besar, terutama bagi bangsa Arab, dan juga bagi umat Islam secara keseluruhan.” Menurutnya, besarnya tingkat pengkhianatan membuat musuh Israel dan Amerika semakin yakin bahwa tidak akan ada reaksi nyata, tak peduli seberapa besar kejahatan yang mereka lakukan.

Melawan Tirani Amerika-Israel

Sayyid Abdul-Malik juga menyoroti ancaman besar yang ditimbulkan oleh tirani Amerika-Israel, yang ia sebut sebagai kekuatan penjajahan, penghinaan, kezaliman, dan perusakan kehidupan. Ia memperingatkan bahwa mereka menargetkan kesucian umat Islam dan berusaha menghapus identitas keislaman mereka.

Ia menegaskan bahwa satu-satunya jalan yang benar untuk menghadapi ancaman tersebut adalah dengan pergerakan serius yang berpijak pada petunjuk Al-Qur’an dan kekuatan iman. Ia menyatakan bahwa serangan dalam bentuk perang lunak maupun perang keras harus dihadapi dengan cahaya dan petunjuk dari Al-Qur’an. (HRY)

 

Sumber: arrahmahnews.com

Kunci-kunci: Respon Al-Houthi ، gaza ، Aib ، besar
captcha