IQNA

Apa Itu Alquran/ 7

Pemisah Hak dan Batil

12:09 - June 18, 2023
Berita ID: 3478527
TEHERAN (IQNA) - Di dalam Alquran, Allah menyebut kitab ini sebagai sarana untuk memisahkan kebenaran dari kebatilan, yang memperkenalkan Alquran sebagai tolok ukur untuk mengidentifikasi kebenaran.

Alquran telah menyatakan dalam beberapa surah dengan beragam ibarat yaitu tolok ukur untuk mengenal yang benar dari yang batil. Istilah "Fashl" disebutkan dalam surah At-Thariq ayat 13:

إِنَّهُ لَقَوْلٌ فَصْل

“Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil.”

Istilah “al-Furqan” (pemisah hak dan batil) disebutkan dalam ayat pertama surat Al-Furqan.

تَبَارَكَ الَّذِى نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلىَ‏ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَلَمِينَ نَذِيرًا

“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”. (QS. Al-Furqan: 1)

Dalam arti kata Fashl disebutkan: Pemisahan dan penampakan salah satu dari dua hal dari yang lain sampai ada celah dan jarak di antara keduanya. Arti tersebut juga dijelaskan untuk kata Furqan.

Martabat sifat ini begitu besar dan tak terjangkau sehingga Allah swt menganggap diri-Nya diberkati karena menurunkan sebuah kitab yang memisahkan kebenaran dari kebatilan (Al-Furqan: 1) dan ini menunjukkan bahwa kebaikan dan keberkahan tertinggi adalah bahwa manusia memiliki sebuah sarana - untuk mengetahui yang benar dari yang salah -.

Dalam sebuah hadis dari Ali (as) disebutkan dari Nabi Islam bahwa penting untuk mengetahui aspek lain dari masalah ini:

انها ستكون فتنة! قلت فما المخرج منها يا رسول اللَّه؟! قال كتاب اللَّه فيه نبا من قبلكم، و خبر ما بعدكم، و حكم ما بينكم، هو الفصل ليس بالهزل من تركه من جبار قصمه اللَّه و من ابتغى الهدى فى غيره اضله اللَّه

Ingatlah! Akan berlakunya fitnah (bencana). Aku pun bertanya: Wahai Rasulullah! Apakah jalan keluar daripada fitnah (bencana) ini? Baginda menjawab: Kitab Allah yang dalamnya terdapat berita orang-orang sebelum kamu dan berita setelah kamu, juga hukum apa yang terjadi sesama kalian. Itu adalah firman yang serius, yang tidak main-main. Barang siapa yang meninggalkannya kerana sombong maka Allah akan membinasakannya dan barang siapa yang mencari petunjuk pada selainnya maka Allah akan menyesatkannya.

Dalam hadis ini disebutkan bahwa sifat Alquran ini tidak terbatas pada waktu tertentu, tetapi juga berlaku untuk generasi yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan Alquran didasarkan pada fitrah manusia dan merespon kebutuhan manusia dengan sebaik-baiknya.

Suasana masyarakat tidak selalu tenang dan terkadang ada fitnah, sedemikian rupa sehingga benar dan salah sangat dekat satu sama lain sehingga sulit untuk membedakan satu sama lain. Di tengah ini, peran Alquran menemukan manifestasi baru; sebuah kitab yang menunjukkan perbedaan antara hak dan batil setiap saat. (HRY)

Kunci-kunci: Alquran  ، Fitrah ، Hak ، Batil
captcha