Salah satu metode pendidikan yang digunakan oleh para nabi (as), khususnya Ibrahim (as), adalah metode memberikan peringatan. Zikir sama dengan mengingatkan. Dan yang dimaksud adalah keadaan jiwa yang dengannya seseorang menjaga apa yang telah dia ketahui sebelumnya.
Kelupaan pada seseorang membuatnya sibuk dengan masa kini dan mengabaikan masa lalunya. Dan dia tidak lagi merasakan tekanan dari kesulitan yang dia lalui dan kegembiraan nikmat Tuhan dalam menyelesaikan kesulitan itu. Dan menahan diri dari apa yang menyebabkan rasa terima kasih atas nikmat tersebut.
Tuhan sendiri menggunakan metode ini dalam Alquran dan terus-menerus memanggil Bani Israel untuk mengingat nikmat masa lalu:
يَابَنىِ إِسْرَءِيلَ اذْكُرُواْ نِعْمَتىَ الَّتىِ أَنْعَمْتُ عَلَيْكمُ وَ أَوْفُواْ بِعَهْدِى أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَ إِيَّاىَ فَارْهَبُون
“Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).” (QS. Al-Baqarah: 40)
Disebutkan dalam Alquran bahwa Nabi Ibrahim menggunakan metode ini:
وَ إِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُواْ اللَّهَ وَ اتَّقُوهُ ذَالِكُمْ خَيرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا وَ تخْلُقُونَ إِفْكا إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُواْ عِندَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَ اعْبُدُوهُ وَ اشْكُرُواْ لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُون
Artinya: Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-Ankabut: 16-17)
Dalam ayat ini, dapat diisyaratkan dua kasus penggunaan metode pengingat oleh Ibrahim: