IQNA

Apa Itu Alquran/ 14

Sebuah Ucapan yang Berat dalam Sebuah Kitab yang Mulia

18:09 - July 16, 2023
Berita ID: 3478643
TEHERAN (IQNA) - Di era sekarang dan di abad-abad yang lalu, bermiliar-miliar kalimat telah diterbitkan dalam bentuk tuturan dari para penutur, namun teks Alquran memiliki ciri-ciri yang mengungkapkan (ucapan berat) dalam uraiannya. Gambaran ini penting di samping fakta bahwa Alquran diturunkan selama 23 tahun.

Dalam pembukaan ayat-ayat surah Al-Muzzammil, yang menyifati beratnya ucapan, Allah mengungkapkan hakikat ini dalam ayat 5.

إِنَّا سَنُلْقي‏ عَلَيْكَ قَوْلاً ثَقيلا

“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.”

Allamah Thabathaba'i dalam Tafsir al-Mizan menjelaskan beratnya Alquran dalam beberapa hal:

  1. Berat spiritual: Karena itu, Alquran adalah kata berat yang mengandung ilmu yang tidak semua orang mampu memahami isi buku ini. Hanya mereka yang mampu memahami Alquran adalah mereka yang tidak hanya tidak melakukan dosa, tetapi juga tidak memikirkan dosa. Menurut ayat-ayat Alquran, para Imam suci (as) telah disucikan dari segala dosa:

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَ يُطَهِّرَكم تَطْهِيرًا

Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Terkadang rasa berat ini muncul di wajah dan gerakan tubuh Nabi saw dan para sahabatnya menyaksikan rasa berat ini. Imam Ali (as) mengatakan dalam hal ini: Ketika surah Al-Ma'idah diturunkan kepadanya, Nabi sedang menunggang unta. Wahyu itu sangat membebani Nabi, sehingga hewan itu berhenti dan perutnya turun. Pada saat itu, saya melihat pusar binatang itu hendak mencapai tanah.

  1. Berat menjalankan ajaran agama dan moral: Allamah Thabathabai mengutip ayat ini ke ayat lain untuk menyebutkan aspek berat Alquran ini. Allah berfirman dalam ayat 21 surah Al-Hayhr:

لَوْ أَنْزَلْنا هذَا الْقُرْآنَ عَلى‏ جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خاشِعاً مُتَصَدِّعاً مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَ تِلْكَ الْأَمْثالُ نَضْرِبُها لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُون‏

Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.”

Dalam ayat ini, disebutkan sebuah hakikat, yaitu bahwa Alquran tidak kekurangan dari aspek petunjuk, dan fakta bahwa sebagian orang tidak mendapat petunjuk adalah karena kelemahan mereka sendiri.

  1. Berat beban mengamalkan Alquran di tengah masyarakat dan mengajak umat: Adapun berat ini disebabkan karena Nabi dianiaya oleh orang-orang musyrik dan kafir dalam mewujudkan hal ini, misalnya: Di jalan ini (mengimplementasikan Alquran di masyarakat), Nabi mengalami banyak kesulitan dan kesukaran selama 3 tahun di syiib atau lembah Abi Thalib bersama dengan orang-orang beriman lainnya. Selama ini harta Sayyidah Khadijah yang menjadi penopang keuangan Nabi telah habis, Nabi dan orang-orang lainnya di syiib Abi Thalib tidak memiliki hak untuk berdagang dan jual beli dengan siapapun.

Di jalan ini, mereka menaruh duri di jalan Nabi dan meletakkan isi perut unta di kepala beliau. Begitu teraniayanya nabi sampai beliau mengatakan, tidak ada nabi yang dianiaya seperti diriku.” (HRY)

captcha