IQNA

Konsep Etika dalam Alquran/ 13

Penghalang Besar di Hadapan Angan-Angan Panjang

17:30 - July 17, 2023
Berita ID: 3478652
TEHERAN (IQNA) - Melalaikan dan melupakan akhirat dikecam dalam hadis-hadis maksumin (as) dan Alquran. Setiap keyakinan atau sifat tidak muncul sekaligus, dan prasyaratnya harus dipraktikkan sehingga secara bertahap terdikte oleh pikiran dan jiwa manusia. Angan-angan panjang adalah salah satu prasyarat ini, yaitu angan-angan panjang dapat melupakan akhirat.

Salah satu faktor lupa akhirat adalah angan-angan jangka panjang. Angan-angan dalam bahasa Arab adalah (Amani), tetapi (Amani) aslinya berarti mengukur, karena seseorang mengukur sesuatu untuk dirinya sendiri di dalam hatinya di dunia imajinasi, dan karenanya mencakup imajinasi palsu, kata-kata palsu dan keinginan jauh (Amani).

Dalam surah Al-Hadid ayat 14, Allah menganggap angan-angan yang panjang sebagai salah satu faktor yang menyebabkan manusia tergoda.

يُنَادُونَهُمْ الَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَ لَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ انْفُسَكُمْ وَ تَرَبَّصْتُمْ وَ ارْتَبْتُمْ وَ غَرَّتْكُمُ الْامَانِىُّ حَتَّى جَاءَ امْرُ اللَّهِ وَ غَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُور

“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.” (QS. Al-Hadid: 14)

Poin-poin yang disebutkan di atas tidak berarti hanya berangan itu buruk, tetapi kita harus membedakan antara angan-angan yang panjang dan angan-angan yang normal.

Yang membedakan kedua jenis angan-angan ini adalah ingatan akan kematian dan urusan spiritual. Dalam hasrat normal manusia, selain berusaha mencapai tujuan dan perencanaan yang tepat, ia tidak melalaikan zikir kepada Allah dan hal-hal spiritual, dan ciri ini membuatnya melihat Allah swt sebagai pengawas keadaannya dan tidak menggunakan segala cara (haram dan ilegal) untuk mencapai tujuan. Tapi tidak demikian halnya dengan angan-angan panjang.

Dalam jenis angan-angan ini, seseorang membayangkan umur panjang untuk dirinya sendiri dan berusaha untuk bertahan hidup di kehidupan duniawi dengan keinginan yang besar. Untuk mencapai keinginan ini, dia menggunakan cara apa pun (benar atau salah) dan tidak mempertimbangkan waktu untuk mengingat Allah dan mengingat kematian, yang menghancurkan keinginan tersebut.

Amirul Mukminin Ali (as) berkata tentang orang-orang seperti itu: Berhati-hatilah dari tipuan angan-angan. Berapa banyak orang yang menginginkan suatu hari (dalam kemewahan) dan tidak pernah mencapainya, berapa banyak orang yang membangun istana tetapi tidak tinggal di dalamnya. Dan ada banyak orang yang mengumpulkan banyak kekayaan tetapi tidak pernah memakannya.

Nabi (saw) dengan indah menjelaskan hubungan antara angan-angan panjang dan kematian: ketika menasehati para sahabatnya, beliau menggambar garis (sejajar) di tanah, lalu dia menggambar garis vertikal pada semuanya, lalu berkata: Kalian tahu apa arti garis-garis ini? Mereka berkata: Tidak, wahai Rasulullah! berkata: Garis-garis ini seperti angan-angan jauh dan panjang manusia (yang tidak ada habisnya) dan satu garis (vertikal) itu adalah kematian dan akhir kehidupan, yang ditarik pada semuanya dan menghancurkan semua harapan dan impian. (HRY)

captcha