IQNA

Apa Itu Alquran/ 36

Alquran, Penasihat yang Penuh Kasih Sayang

7:00 - November 02, 2023
Berita ID: 3479154
TEHERAN (IQNA) - Salah satu sifat Alquran adalah sebagai petunjuk. Ini adalah kitab yang tidak menipu orang dengan cara apa pun dan membantu mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Telah terjadi pada banyak orang bahwa sejumlah orang menghalangi jalan hidup mereka dan menampilkan diri mereka sebagai orang yang bersimpati dengan kelicikan dan tipu daya, namun pada akhirnya menyudutkan mereka dan mengeluarkannya dari jalan hidup. Dengan adanya orang-orang seperti ini, maka pentingnya Alquran sebagai pedoman menjadi sangat jelas.

Salah satu sifat yang disebutkan oleh Amirul Mukminin (as) untuk Alquran dalam Nahjul Balaghah adalah Alquran bersifat pemberi nasihat, menasihati berarti membimbing seseorang ke jalan yang benar dan berbuat baik. Amirul Mukminin berkata:

وَ اسْتَنْصِحُوهُ عَلَى أَنْفُسِكُمْ

“Peringatkan dirimu dengan Alquran”. (Nahjul Balaghah, khotbah 176)

Salah satu pertanyaan yang mungkin muncul setelah membaca teks ini adalah, nasehat apa yang semestinya ditempatkan Alquran bagi manusia? Dengan memperhatikan kata (anfus: jamak dari nafs) jawaban atas pertanyaan ini sangat jelas. Dalam penjelasannya perlu dikemukakan bahwa nafs/jiwa manusia mempunyai tingkatan, yaitu sebagai berikut:

1- Nafsu Ammarah: Ammarah secara kata artinya sangat memerintahkan kepada kejahatan. Keadaan dalam diri manusia ini memanggil manusia untuk berbuat dosa, dan karena dosa adalah tindakan yang bertentangan dengan akal, maka dalam keadaan ini, manusia tidak menaati akal. Nafsu Ammarah merupakan nafsu yang paling rendah dalam diri seorang manusia, dan dalam hadis-hadis Islam selalu disebutkan untuk melawan nafsu yang membangkang tersebut.

2- Nafsu Lawwamah: Lawwamah secara harfiah berarti menyalahkan. Ketika seseorang berbuat salah atau berbuat dosa, ia langsung menyesali dan menyalahkan dirinya sendiri. Ini adalah kriteria nafsu lawwamah. Alasan penamaan dengan nama Nafsu Lawwamah diambil dari ayat Alquran. Allah berfirman dalam ayat kedua surah Al-Qiyamah:

وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ

Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).

3- Nafsu Mutmainnah: Tingkat tertinggi nafsu manusia adalah nafsu mutmainnah. Nafsu mutmainnah artinya seseorang telah mencapai keadaan yakin dan tenteram dengan mengikuti akal dan tidak berbuat dosa, sehingga menjadi suatu kebiasaan baginya. Allah berfirman dalam surah Al-Fajr:

يا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلى رَبِّكِ راضِيَةً مَرْضِيَّةً فَادْخُلِي فِي عِبادِي وَ ادْخُلِي جَنَّتِی

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam surga-Ku”. (QS. Al-Fajr: 27-30)

captcha