Menurut Iqna mengutip New Street Times, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada kesempatan peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw bahwa masyarakat harus meneladani Rasulullah, tidak hanya dalam membangun karakter individu tetapi juga dalam kepemimpinan dan kesatuan sosial.
Dalam postingan Facebooknya, Anwar meminta masyarakat negeri ini untuk menganggap Nabi Muhammad saw sebagai teladan terbesar dalam kehidupan pribadi, kolektif, dan berbangsa, terutama dalam membangun masyarakat berdasarkan keadilan dan kasih sayang.
“Ketika dunia sedang menghadapi krisis kepemimpinan moral, kita harus terus memandang Nabi Islam, guru terbesar umat manusia, sebagai teladan terbaik kita,” ucapnya.
Anwar mengatakan, kepemimpinan Rasulullah saw, khususnya yang terlihat dalam Piagam Madinah, merupakan teladan dalam membangun masyarakat yang majemuk namun bersatu berdasarkan keadilan dan kebajikan. Ia menambahkan, keinginan untuk membentuk negara sipil bermula dari prinsip Piagam Madinah, yang didirikan oleh Nabi Islam atas dasar persatuan dalam keberagaman, keadilan dan kebaikan.
Anwar melanjutkan, Allah berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah”.
Maulid Nabi Muhammad (saw) adalah salah satu perayaan terpenting umat Islam di seluruh dunia yang merayakan peristiwa ini dengan merefleksikan kehidupan, ajaran, dan kontribusinya terhadap kemanusiaan.
Menurut statistik yang disajikan pada tahun 2010, dari 30 juta penduduk negara ini, 61% adalah pemeluk Islam. Agama umat Islam Malaysia sebagian besar adalah Syafi'i, dan tentunya beberapa mazhab lain seperti Sufi dan Ismailiah juga tinggal di negara ini. (HRY)