Menurut Iqna mengutip Al-Jumhor, Kementerian Wakaf dan Agama Gaza dalam laporannya membahas tentang penghancuran tempat keagamaan Islam dan Kristen oleh Zionis pada tahun 2024.
Menurut laporan ini, tentara rezim pendudukan menghancurkan sekitar seribu masjid di Jalur Gaza tahun lalu. Sementara, para pemukim Zionis menyerbu Masjid Al-Aqsa lebih dari 250 kali selama periode ini.
Kementerian Wakaf mengatakan dalam laporannya bahwa sejak awal tahun lalu, rezim pendudukan telah menghancurkan 815 masjid, 151 masjid secara sebagian, serta 19 kuburan Muslim, dan dengan menggali kuburan dan mengeluarkan jenazah, mereka telah melanggar kesucian orang-orang muslim. Mereka juga menghancurkan 3 gereja di Kota Gaza.
Masjid Al-Aqsa
Laporan ini menyatakan rezim pendudukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa dan membiarkan kelompok pemukim menyerbu serta menodai halaman dan balkonnya.
Laporan tersebut menambahkan bahwa adab Talmud sekarang diterapkan untuk menjaga pembagian temporal dan spasial Masjid Al-Aqsa di bawah pengawasan dan perlindungan polisi pendudukan, yang secara permanen mencegah masuknya para penjaga Masjid Al-Aqsa.
Laporan wakaf menunjukkan bahwa kelompok yang disebut kuil merayakan Tahun Baru Yahudi untuk para pemukim di dalam Masjid Al-Aqsa, dan kelompok yang disebut aktivis Temple Mount juga menerbitkan surat yang menuntut pembakaran Masjid Al-Aqsa. Laporan Wakaf menunjukkan bahwa para pemukim pertama kali mengadakan acara massal di wilayah barat di depan Kubah al-Shahrah dan wilayah timur Masjid Al-Aqsa diperlakukan sebagai sinagoga tidak resmi.
Kementerian ini menjelaskan dalam laporannya bahwa teroris Ben-Gvir, dengan dukungan dari pemerintahan sayap kanannya, telah mengancam akan mendirikan sinagoga Yahudi di Masjid Al-Aqsa dan menempati sepenuhnya. Ia juga mendukung intensifikasi kehadiran orang Yahudi melalui dukungan pemerintah dan memberi mereka perlindungan hukum.
Laporan ini menunjukkan bahwa 2.567 pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa selama perayaan Hanukkah dan melakukan berbagai pelanggaran, yang paling jelas adalah serbuan Ben-Gvir dan Rabbi Yisrael Shalita bersamaan dengan pelaksanaan ritual Talmud, tarian dan nyanyian serta sujud epik.
Masjid Ibrahimi
Dalam kasus Masjid Ibrahimi, pasukan pendudukan melanggar aturan dengan melarang kumandang azan di dalamnya, yang telah dilakukan sekitar 674 kali sejak awal tahun lalu, atau dengan membatasi masuknya umat Islam ke dalamnya setiap hari.
Tempat ibadah lainnya
Mengenai tempat ibadah dan masjid lainnya, Wakaf melaporkan bahwa rezim pendudukan menghancurkan 20 masjid di berbagai wilayah Tepi Barat, terutama di provinsi Tulkarem dan Jenin, dan melanggar tempat-tempat tersebut dengan menodainya dan mengejek ritual-ritual Islam.
Dalam laporannya, Kementerian Wakaf menyebutkan sejumlah serangan terhadap tempat-tempat suci dan jamaah Kristen. Dalam satu kasus, ekstremis Zionis menyerang peziarah Kristen di kota Quds yang diduduki, khususnya di area Gereja Penjara Kristus dan meludahi mereka. Mereka juga membatasi kalangan tersebut selama hari raya umat Kristiani dan mencegah mereka mencapai gereja Al-Mahdi (kelahiran) dan Qiyamat.
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama meminta komunitas internasional untuk memaksa rezim pendudukan menghentikan kejahatan ini, yang semakin meningkat terutama setelah genosida di Jalur Gaza. (HRY)