IQNA

Perpustakaan Nasional Mesir; Perbendaharaan Alquran Bersejarah

8:20 - May 08, 2025
Berita ID: 3482026
IQNA - Dar al-Kutub (Perpustakaan Nasional Mesir) merupakan salah satu departemen di bawah Organisasi Umum Perpustakaan dan Arsip Nasional Mesir, yang menyimpan Alquran bersejarah yang langka dan indah.

Menurut Iqna mengutip Al-Masry Al-Youm, Osama Talat, kepala Organisasi Umum Perpustakaan dan Arsip Nasional Mesir dan seorang profesor monumen bersejarah Islam dan Koptik, mengumumkan dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Mesir "ON" bahwa organisasi tersebut melestarikan Alquran bersejarah dari berbagai periode.

“Pusat Arsip dan Perpustakaan Nasional merupakan salah satu pusat kebudayaan terpenting di Mesir, yang berdiri sejak awal abad ke-19,” ucapnya.

Osama Talat menambahkan organisasi ini didirikan pada tahun 1828 sebagai arsip nasional pertama di kawasan Afrika, dan dengan pendiriannya, Mesir menjadi negara ketiga yang memiliki pusat arsip nasional, setelah Inggris dan Prancis.

کتابخانه ملی مصر؛ گنجینه‌ای از قرآن‌های تاریخی + فیلم

Ia juga mengingatkan, di masa lalu, Alquran yang langka dan indah disumbangkan ke masjid-masjid, termasuk Masjid Jami Amr bin Al-Ash, yang merupakan masjid resmi pemerintah Mesir, untuk disimpan dengan aman. Alquran ini disumbangkan ke Dar al-Kutub, yang merupakan bagian dari Organisasi Arsip dan Perpustakaan Nasional Mesir, untuk pelestarian dan konservasi, dan masih disimpan di pusat ini.

Talat melanjutkan: "Dar al-Kutub menyimpan salinan-salinan Alquran yang sangat langka dari berbagai periode sejarah, dan Alquran ini indah dan khas dalam hal fitur artistik dan kaligrafinya."

“Salah satu Alquran tertua dalam koleksi ini dikenal sebagai "Mushaf Utsman," yang ditulis pada kulit rusa dengan khat Kufi sederhana tanpa harakat atau tanda vokal apa pun, yang merupakan praktik umum pada saat itu,” ucapnya.

Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Nasional Mesir menegaskan, Alquran ini tidak lengkap dan aslinya diyakini milik Utsman bin Affan, yang memerintahkan pengumpulan Alquran dan pendistribusiannya di wilayah-wilayah Islam seperti Damaskus, Basra, Kufah, dan Fustat (ibu kota pertama Mesir pada masa pemerintahan Muslim).

Dia menegaskan: “Alquran ini tanpa tanda titik dan tanpa tanda baca. Karena orang-orang Arab pada waktu itu membaca tulisan Arab secara naluriah dan tanpa memerlukan simbol dan vokal.

Ia juga mengisyaratkan adanya Alquran yang dikaitkan dengan Imam Ja'far al-Shadiq (as), tertanggal 148 H, yang dikatakan ditulis dengan tulisan tangan Imam tersebut. Salinan ini merupakan salah satu Alquran langka milik Dar al-Kutub dan diperkirakan berusia sekitar 1.300 tahun.

کتابخانه ملی مصر؛ گنجینه‌ای از قرآن‌های تاریخی + فیلم

Profesor Mesir ini mendaftarkan salinan yang dikenal sebagai "Alquran Ibnu Qalawun" di antara Alquran langka lainnya di Perpustakaan Nasional Mesir, dan menyatakan bahwa Alquran ini adalah salah satu salinan terpenting yang disimpan di Perpustakaan Nasional Mesir dan bahwa Alquran ini berasal dari masa pemerintahan keluarga Qalawun yang terkenal di Mesir.

Talat berkata: “Aset penting lainnya dari Dar al-Kutub adalah Alquran yang dikenal sebagai "Alquran Kalcito, yang diberikan oleh salah satu sultan Mongol di Iran kepada Sultan Nasser Muhammad ibn Qalawun (salah satu raja Mamluk di Mesir).”

Ia menjelaskan, Alquran bersejarah ini telah didaftarkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO sejak 1992 di antara koleksi Alquran Mamluk milik organisasi tersebut.

Osama Talat mengakhiri dengan mengingatkan: Salinan kalam wahyu Ilahi ini berasal dari tahun 725 H dan tetap dalam bentuk aslinya tanpa ada perubahan apa pun, baik warna maupun teksnya, dan telah ditampilkan dalam bentuk yang sama seperti pada masa pemerintahan Sultan Nasser Muhammad. (HRY)

 

4280239

captcha