IQNA

Alquran dan Imam Husein (as)/ 3

Pencapaian Raj’ah Imam Husein (as)

12:45 - July 08, 2025
Berita ID: 3482328
IQNA - Gagasan Raj’ah (kembalinya) Imam Husein (as) bersama para sahabat setianya memiliki banyak pencapaian iman dan perilaku.

Imam Shadiq (as) berkata, merujuk pada ayat-ayat dari surah Al-Isra,

ثُمَّ رَدَدْنا لَکُمُ الْکَرَّةَ عَلَیْهِمْ

Kemudian, Kami memberikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka” (QS. Al-Isra: 6): keluar dan kembalinya Imam Husein (as) bersama tujuh puluh sahabat setianya yang mengenakan penutup kepala emas. Mereka datang dari kedua arah dan memberi tahu orang-orang bahwa ini adalah Husein yang telah kembali dan telah keluar sehingga tidak ada orang beriman yang ragu atau bimbang tentang Imam itu, dan tanpa keraguan dia bukanlah Dajjal atau Setan, dan al-Hujjah bin al-Hasan masih berada di antara orang-orang, dan ketika telah mantap di hati orang-orang beriman bahwa dia adalah Husein, ajal al-Hujjah akan tiba dan Imam Husein (as) akan menjadi orang yang akan memandikannya, mengkafaninya, menghanutinya, dan menguburnya. Dan tidak seorang pun kecuali pelaksana dan Imam yang akan bertanggung jawab untuk mengurus jenazah sang washi kecuali seorang washi atau imam”.

Gagasan Raj’ah dan kembalinya Imam Husein (as) bersama para sahabat setianya merupakan salah satu akidah para pengikut mazhab Ahlulbait (as) yang memiliki banyak pencapaian iman dan perilaku.

Capaian pertama dari gagasan raj’ah itrah, khususnya Imam Husein (as), adalah bahwa Imam dan para sahabatnya tidak terkubur dalam sejarah, melainkan kafilah ini, yang dipimpin oleh Abu Abdillah (as), melanjutkan perjalanannya dan muncul di suatu saat di masa depan.

Pencapaian kognitif yang kedua, bahwa kafilah ini hidup dan hadir, tidak mati. Oleh karena itu, di setiap saat dan setiap tahun, kafilah ini berisi sekelompok orang suci di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa kita senantiasa menyaksikan kecenderungan orang-orang suci ini kepada Imam Husein (as), dan Muharram serta Arbain merupakan gambaran kebenaran ini.

Pencapaian ketiga dari raj’ah Imam Husein (as) adalah memberikan harapan kepada komunitas pecinta itrah dan membuat mereka tetap menunggu untuk dimasukkan ke dalam kafilah Huseini. Harapan ini menyebabkan reformisme pemikiran komunitas religi mengenai kisah Imam Husein (as) dan Asyura, dan selanjutnya, menyebabkan reformisme perilaku dan tindakan kita.

Dengan kata lain, semakin seorang mukmin bergerak ke arah pelembagaan keimanan di dalam hatinya terkait dengan raj’ah Imam Husein (as), maka semakin ia akan memperbaiki perilaku dan perbuatannya. Mengetahui bahwa Imam akan datang suatu hari nanti, ia berusaha menghindari perilaku musuh-musuh itrah dan berpegang teguh pada nilai-nilai agar suatu hari ia dapat berada di antara pasukan Imam pada saat raj’ahnya. (HRY)

 

3493696

captcha