Menurut Iqna mengutip Al-Alam, perang dan genosida rezim Zionis di Gaza terus berlanjut, namun para jurnalis Palestina, terlepas dari semua ancaman dan penargetan terus-menerus oleh tentara pendudukan Zionis, tidak menghentikan misi mereka untuk meliput berbagai peristiwa dan insiden.
Sejauh ini, lebih dari 251 jurnalis telah gugur dalam perang genosida rezim Zionis terhadap rakyat Gaza yang tak berdaya, termasuk Salem, seorang reporter Jaringan Al-Alam.
Rezim Zionis, dengan tujuan mencegah pengungkapan kejahatannya di Gaza, terus menganiaya jurnalis Palestina dan menargetkan mereka dengan pembunuhan oleh militernya.
Perlu dicatat bahwa tindakan ini merupakan bagian dari kebijakan penekanan media yang bertujuan menyembunyikan dimensi sebenarnya dari genosida di Gaza.
Pada kesempatan Hari Solidaritas Internasional dengan Jurnalis Palestina, aktivis media Palestina, dalam wawancara dengan Basel Khairuddin, koresponden Jaringan Berita Al-Alam di Gaza, menyerukan dibentuknya gerakan nyata oleh semua jurnalis dan media di seluruh dunia untuk menekan rezim Zionis agar mengizinkan jurnalis asing memasuki Gaza.
Para awak media di Gaza percaya bahwa hanya dengan kehadiran media internasional, dimensi genosida yang sesungguhnya di Gaza dapat ditunjukkan kepada dunia.
Dengan mengisyaratkan bahwa mereka, seperti rakyat Gaza, terlantar dan kelaparan, serta mengalami penderitaan, ketakutan, dan kerusakan yang sama akibat perang, para jurnalis Palestina menekankan: “Kami menuntut solidaritas sejati, bukan slogan dan ungkapan indah. Solidaritas dengan kami harus melampaui kata-kata dan diwujudkan dalam tindakan nyata”.
Para jurnalis Palestina menekankan bahwa terlepas dari segala kesulitan dan bahaya, mereka tidak akan meninggalkan misi peliputan mereka dan akan terus meliput fakta-fakta dalam perang genosida di Gaza.
Sementara gelombang solidaritas global dengan rakyat Gaza menyebar, militer Israel terus membunuh para jurnalis untuk menyembunyikan kejahatan mereka.
Hamas: Kejahatan musuh terhadap jurnalis Palestina tidak dapat menyembunyikan kebenaran
Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menekankan dalam sebuah pernyataan pada peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Jurnalis Palestina bahwa gugurnya 251 jurnalis sejak awal perang genosida di Jalur Gaza merupakan kejahatan keji yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan fasis di hadapan dunia, dan ini merupakan pelanggaran nyata terhadap semua hukum, perjanjian, dan adat istiadat internasional.
Menurut Pusat Informasi Palestina, gerakan tersebut mengumumkan: “Kejahatan keji terhadap jurnalis di Jalur Gaza ini tidak akan terlupakan seiring berjalannya waktu dan tidak akan pernah mampu menyembunyikan kebenaran serta kejahatan fasis dan agresi penjajah terhadap rakyat, tanah, dan tempat suci kami”.
Hamas menegaskan: “Kami menganggap penjajah dan pemerintah Amerika yang mendukung mereka sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan ini; kejahatan yang telah dilakukan terhadap jurnalis Palestina dan rakyat kami di Jalur Gaza selama 23 bulan terakhir”.
Bagian lain dari pernyataan tersebut menyatakan: Kami menekankan bahwa propaganda Zionis yang didasarkan pada kebohongan dan misinformasi telah gagal dan runtuh di hadapan keadilan perjuangan kami, keteguhan rakyat Palestina, dan hak-hak sah mereka.
Hamas menyatakan: “Kami sangat menghargai dan menyambut baik dukungan dan solidaritas dengan para jurnalis dan awak media di Palestina, dan kami menyerukan kepada seluruh media Arab, Islam, dan internasional untuk terus meliput kejahatan para penjajah dan mendukung keadilan perjuangan nasional kami serta hak-hak sah rakyat kami”.
“Kami menyerukan kepada serikat dan sindikat jurnalis di seluruh dunia untuk meningkatkan solidaritas mereka dengan jurnalis Palestina dan bekerja sekuat tenaga untuk menekan penjajah agar mengizinkan jurnalis dan media internasional memasuki Jalur Gaza guna menyampaikan kebenaran kepada dunia,” tambah Hamas.
Pernyataan tersebut berbunyi: “Kami menyerukan kepada komunitas internasional dan organisasi serta lembaga hukum untuk mengutuk kejahatan penjajah terhadap jurnalis Palestina dan mengajukan gugatan ke pengadilan internasional terhadap para pemimpin rezim pendudukan atas tuduhan melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza”.
Hamas mengatakan: “Kami memberikan penghormatan kepada arwah para jurnalis yang gugur saat menjalankan misi media mulia mereka akibat agresi Zionis, dan kami dengan bangga memberikan penghormatan kepada seluruh insan media dan jurnalis yang terus menyampaikan kebenaran dan mengungkap kejahatan teroris penjajah kepada dunia”. (HRY)