Pameran Al-Quran Emas Tunggal di Selandia Baru
“Manuskrip tulisan tangan Al-Quran ini bersama dengan sejumlah manuskrip khat-khat lainnya diberikan ke perpustakaan ini, pada awal-awal abad ke 20 oleh Henri Sha, pecinta buku orang Auckland, ibukota Selandia Baru,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari NZ Herald.
Setelah berabad-abad tanpa kabar tentang jenis tangan tulisan, tempat dan kondisi penyimpanannya di gudang ini, Dr. Zain Ali, Ketua Pusat Kajian Islam Universitas Auckland diminta supaya menerjemahkan manuskrip khat ini ke dalam bahasa Inggris.
Dr. Zain Ali dengan mengkaji manuskrip khat ini mengatakan, adanya Al-Quran tunggal ini dan manuskrip khat yang kekunoannya kembali kepada 200 tahun silam sangat penting sekali di Selandia Baru.
Manuskrip Al-Quran ini memiliki halaman-halaman emas serta berpinggiran biru dan emas dan ayat-ayat Al-Quran ditulis dengan tinta warna hitam.
Halaman pertama dan halaman akhir manuskrip ini juga dilapisi dengan emas.
Dr. Ali Zain mengatakan, manuskrip ini merupakan sebuah karya seni dan kemungkinan ditulis berdasarkan permintaan orang kaya dan bisa jadi merupakan milik berharga salah seorang keluarga muslim.
Manuskrip lainnya yang ada dalam sekumpulan ini mengandung syair-syair tentang Rasulullah (Saw).
Setelah berakhirnya terjemahan manuskrip ini, tanggal 27 Mei, terjemahan-terjemahan ini akan dilaunching dalam sebuah seminar di perpustakaan Auckland dan setelah itu, Al-Quran emas tunggal ini bersama dengan dua manuskrip Al-Quran langka lainnya akan dipamerkan di perpustakaan ini.
Pameran manuskrip-manuskrip Al-Quran akan berlangsung selama dua pekan, di perpustakaan markas Auckland.
