Syaikh Mustafa Muhammad Yazbak, Direktur Lembaga Edukasi Al-Quran Khatamul Anbiya’ (Saw) di kota Baalbek dan putra-putranya, Ayatullah Syaikh Muhammad Yazbak, ketua Dewan Resmi Hizbullah Lebanon dan Wakil Resmi Pemimpin Besar Revolusi Islam (Rahbar) di Baalbek saat wawancara dengan IQNA, mengenalkan beragam aktivitas-aktivitas pusat edukasi Al-Quran Khatamul Anbiya’ (Saw).
Demikian juga, Syaikh Mustafa Muhammad Yazbak adalah Pengawas Gedung Kebudayaan Al-Murtadha (As) dalam urusan agama dan pendidikan, ustad hauzah ilmiah Al-Imam al-Muntazar (af) Lebanon, ustadz pusat hauzah Sayidah Zahra (Sa) khusus para wanita, ustad pengajar ilmu ushul, tafsir Al-Quran, akhlak, fikih dan demikian juga khatib majlis Huseini di Lebanon.
Kelanjutan penjabaran wawancara adalah sebagai berikut:
Tolong perkenalkan Lembaga Al-Quran Khatamul Anbiya’ (As) dan jelaskan aktivitas-aktivitasnya?
Markas ini merupakan bagian dari gedung edukasi Al-Murtadha (As). Gedung edukasi Al-Murtadha (As) mencakup sekolah pendidikan TK, SD, SMA dan pusat pendidikan siang malam untuk anak-anak yatim dan anak-anak yang tidak punya orang tua.
Demikian juga, dalam gedung pendidikan ini juga terdapat sebuah asosiasi dengan nama Asosiasi Imam Khomeini (ra) dan sebuah masjid bernama Sayidah Zainab (As).
Pusat hafalan dan edukasi Al-Quran Al-Karim Khatamul Anbiya’ (Saw) juga didirikan sebagai sektor gedung edukasi ini, pada bulan April 2013 M.
Pertama-tama kami mengajarkan juz 30 Al-Quran Al-Karim kepada lebih dari 70 ribu pelajar 8-12 tahun dan selanjutnya kami mulai mendidik dengan bacaan dan suara. Sekarang ini juga kami mengajarkan hafalan Al-Quran dan para pelajar lembaga ini setelah menghafal juz 30, mereka sampai sekarang telah menghafal juz 1, 2 dan 3.
Kami mengupayakan pendidikan-pendidikan Al-Quran lainnya dapat masuk dalam markas ini, sampai-sampai hafalan, tilawah, makna dan tafsir Al-Quran juga diajarkan di pusat edukasi Al-Quran Khatamul Anbiya’ (Saw) ini.
Apa tujuan utama pendirian lembaga Al-Quran Khatamul Anbiya’ (Saw)?
Tujuan utama markas Khatamul Anbiya’ (Saw) adalah menciptakan komunikasi antara Al-Quran dan para individu masyarakat, dimana kita dapat mendidik sebuah masyarakat pencinta Al-Quran dan harmonis dengan kitab samawi.
Masyarakat kita berada dalam serangan budaya dan perang software. Setelah masuknya sarana komunikasi modern dan demikian juga kemajuan jejaring sosial dan pengembangannya, masyarakat terjauhkan dari Al-Quran dan ajaran-ajarannya dan kami juga berupaya mengkomunikasikan kembali manusia kontemporer dengan Al-Quran melalui pengembanan dan publikasi pendidikan ajaran-ajaran kitab samawi ini, karena kehidupan beriman dengan tanpa bersandar kepada Al-Quran tidak akan mungkin.
Apa kursus-kursus pelajaran terpenting yang telah diberikan kepada para pelajar Al-Quran?
Fokus utama kami adalah hafalan Al-Quran dan selain hafalan, dalam program pelajaran juga diberikan pendidikan hukum dan juga akhlak Islam berlandaskan Al-Quran.
Menghormati kedua orang tua, menjaga hak-hak tetangga jauh dan dekat, perangai pantas dengan masyarakat dan selainnya adalah topik-topik yang diisyaratkan dalam Al-Quran dan kami mengajarkannya dalam rangka memublikasikan ajaran-ajaran Al-Quran.
Sampai manakah partisipasi para wanita dalam aktivitas-aktivitas lembaga Khatamul Anbiya’ (Saw)?
Ada kursus-kursus untuk para wanita di lembaga pusat hafalan dan edukasi Al-Quran Khatamul Anbiya’ (Saw) dan sejatinya, para wanita pembentuk jumlah pelajar Al-Quran terbanyak, demikian juga personel kantor dan pendidikan juga terdiri dari para saudari-saudari aktivis dalam ranah Al-Quran.
Bagaimana Anda mengevaluasi penggunaan teknologi modern dalam masalah pendidikan Al-Quran? Dan apakah Anda menggunakan teknologi-teknologi ini?
Kami di pusat edukasi Khatamul Anbiya’ (Saw) di kota Baalbek Lebanon mengupayakan untuk menggunakan teknologi-teknologi ini dan kami benar-benar menyetujui penggunaan teknologi ini.
Di markas Khatamul Anbiya’ (Saw) selain menggunakan layar-layar digital, kami juga menggunakan sarana-sarana pendengaran dan penglihatan. Demikian juga, menggunakan Al-Quran dan pena digital.
Apakah lembaga Khatamul Anbiya’ (Saw) memiliki karya dan prestasi-prestasi tertulis Al-Quran?
Saya sendiri menulis sebagian buku-buku edukasi Al-Quran, dimana sekarang ini diajarkan kepada para pelajar Al-Quran SD dan SMA.
Demikian juga kami menulis buku-buku dalam ranah tilawah dan ilmu-ilmu Al-Quran, dimana sekarang ini digunakan sebagai referensi pendidikan dalam gedung pendidikan Al-Murtadha (As).
Institusional manakah yang membackup keuangan Anda?
Kami di bawah sektor gedung kebudayaan Al-Murtadha (As) dan kami mendapat bantuan dari gedung ini dan bantuan-bantuan ini menutupi kebutuhan-kebutuhan keuangan kami, sampai-sampai para pelajar Al-Quran belajar secara gratis di lembaga ini dan mereka tidak dipungut biaya.
Bagaimana Anda mengevaluasi aktivitas-aktivitas Al-Quran Syiah Lebanon?
Di Lebanon terdapat lembaga-lemaga Al-Quran yang berafiliasi dengan Ahlussunnah, yang sangat aktif dan bekerja secara maju.
Ahlussunnah Lebanon memiliki lembaga-lembaga Al-Quran penting seperti Al-Azhar, yang melakukan aktivitas-aktivitas penting dan mereka juga memiliki radio Al-Quran untuk dirinya, yang sangat aktif, namun bertolak bahwa kami sama sekali tidak memiliki komunikasi dengan mereka, dengan demikian kami sama sekali tidak memiliki kerjasama dengan mereka.
Dapat dikatakan bahwa Ahlussunnah lebih aktif ketimbang Syiah di Lebanon, dalam ranah aktivitas-aktivitas Al-Quran.
Namun, kami Syiah Lebanon juga memiliki aktivitas-aktivitas luas dalam ranah Al-Quran, seperti memiliki himpunan Al-Quran yang berafiliasi dengan Republik Islam Iran, yang memiliki cabang-cabang di kota-kota lain dan propinsi-propinsi Lebanon.
Himpunan ini mendidik para pengajar Al-Quran dan mengajari Al-Quran di sekolah-sekolah swasta dan negeri.
Bagaimanakah Anda mengevaluasi peran lembaga Al-Quran Khatamul Anbiya’ (Saw) dalam pengembangan dan penyebaran kebudayaan AL-Quran?
Tujuan dari pendirian gedung kebudayaan Al-Murtadha (As) dan demikian juga setelah itu adalah markas Al-Quran Khatamul Anbiya’ (As) hanya publikasi dan pengembangan kebudayaan Al-Quran dalam tingkat masyarakat Lebanon.
Kami mengupayakan Al-Quran masuk dalam kehidupan para pelajar Al-Quran sedari TK sampai jenjang pendidikan akhir, sebelum masuk universitas dan kami menjaga kehadirannya dalam kehidupan orang-orang.
Apakah Hizbullah sebagai Pembackup Syiah di Lebanon medukung aktivitas dan program-program Al-Quran?
Hizbullah Lebanon memiliki aktivitas-aktivitas Al-Quran yang besar dan istimewa. Dan telah mendirikan populasi Ma’arif Islam Lebanon untuk merealisasikan tujuan-tujuannya tersebut dalam ranah Al-Quran dan lewat hal itu mereka melakukan aktivitas-aktivitas AL-Quran. Populasi ini mencetak dan memublikasikan buku-buku akhlak dan Al-Quran setiap bulan.
Perlu diingat, Syaikh Mustafa Yazbak di penghujung dengan mengisyaratkan pengenalan dirinya dengan Hujjatul Islam wal Muslimin Muhsin Qiraati menegaskan, setelah saya mengenal pengajar Al-Quran ini, saya sangat kagum dengan metode dan cara beliau dalam mengajarkan Al-Quran dan sekarang ini saya berupaya mengajar seperti beliau.
Aktivis Al-Quran Lebanon ini mengungkapkan, pertemuan-pertemuan edukasi Al-Quran dan tafsir, yang sekarang tengah saya selenggarakan, disitu saya ajarkan dengan metode ustadz Qiraati dan saya mengupayakan dengan metodenya ini dapat mendidik sebuah masyarakat pecinta Al-Quran.