Dandangan, Kudus
Di Kudus digelar tradisi Dandangan guna menyambut bulan suci Ramadhan. Dandangan berartikan menunggu untuk pengumuman mulainya hari pertama pada bulan Ramadhan. Karena jumlah masyarakat semakin banyak, maka pengumuman secara resmi hari pertama bulan suci Ramadhan dilakukan dari menara masjid Kudus.
Tradisi satu ini lebih mirip dengan pasar malam dimana banyak penjual berbagai kebutuhan puasa, dan biasanya digelar pula acara seperti lomba bedug dan lain sebagainya. Lokasi Dandangan berpusat di jalan Menara Kudus membentang ke jalan-jalan di sekitarnya ke timur hingga perempatan Pekojan dan ke barat hingga Pasar Jember (jalan Kudus-Jepara).
Malamang (Sumatra Barat)
Masyarakat Sumatra Barat memiliki tradisi Malamang guna menyambut bulan suci Ramadhan. Malamang berarti berkumpul dan gotong royong untuk membuat nasi. Di sini, masyarakat berkumpul dan bergotong royong membuat nasi lemang pada ruas-ruas bambu yang telah dipotong-potong.
Tradisi ini biasanya dilakukan dua hari menjelang Ramadhan. Dan hasil lemang yang dimasak tadi akan dijadikan hantaran ke rumah mertua sebagai permohonan maaf.
Megengan di Surabaya
Masyarakat Surabaya merayakan Megengan menjelang bulan suci Ramadhan, yang diselenggarakan di sekitar masjid Ampel Surabaya.
Megengan ditandai dengan makan apem, semacam serabi tebal berdiameter sekitar 15 senti, dibuat dari tepung beras. Apemnya nyaris tawar, seperti kue mangkok yang dipakai warga keturunan Tionghoa untuk sembahyangan menjelang Imlek. Diduga nama apem atau apam berasal dari kata afwan dalam bahasa Arab yang berarti maaf. Tradisi makan apem ini untuk memaknai permintaan maaf kepada sesama saudara, kerabat, dan teman. Sebetulnya, yang terjadi bukanlah sekadar tradisi makan apem, melainkan melaksanakan selamatan atau tahlilan dengan hidangan apem dan pisang raja untuk mendoakan arwah saudara dan kerabat yang telah meninggal, sekaligus minta maaf. Setelah tahlilan, apem dan pisang dibagikan kepada semua keluarga dan tetangga.
Nyadran (Jawa)
Menjelang Ramadhan, masyarakat Jawa sibuk dengan tradisi Nyadran. Biasanya dilakukan setiap hari ke-10 pada bulan Rajab. Acara diawali dengan doa bersama (tahlil) yang dipimpin sesepuh dusun setempat. Dalam doa itu mereka bersama-sama memanjatkan doa untuk kakek, nenek, bapak, ibu, serta saudara-saudara mereka yang sudah meninggal. Seusai berdoa, semua warga lantas menggelar genduren (kenduri) atau makan bersama di sepanjang jalan yang telah digelari tikar dan daun pisang.
Perlon Unggahan (Banyumas, Jawa Tengah)
Menjelang bulan Ramadhan, masyarakat di Banyumas akan mengadakan syukuran besar-besaran yang disebut ‘Perlon Unggahan’. Aneka macam masakan tradisional disajikan, di antaranya daging serundeng sapi dan sayuran berkuah yang wajib dihidangkan. Uniknya kedua menu tersebut harus disajikan oleh para pria dewasa, dan jumlahnya harus 12 orang. Atau jumlah orang bisa disesuaikan dengan kambing atau sapi yang dikorbankan.
Selesai