IQNA

Wawancara IQNA dengan Khalil Hamdan:

ISIS Menyembah Berhala Pemikiran/ Kebodohan dan Kefakiran; Faktor Bergabung kepada Takfiri

9:26 - January 17, 2016
Berita ID: 3470076
LEBANON (IQNA) - Anggota Dewan Ketua Gerakan Amal Lebanon mengungkapkan, gerakan tafkiri seperti ISIS memanfaatkan agama sebagai trik untuk menjaga kepentingan pribadinya.

Khalil Hamdan, Anggota Dewan Ketua Gerakan Amal Lebanon saat wawancara dengan IQNA mengatakan, kemunculan ISIS dan kelompok-kelompok takfiri lainnya memiliki beragam alasan, diantaranya adalah adanya sebuah organisasi kebudayaan kuat di regional, yang berupaya menyebarkan ideologi wahabi.

Pemikiran Wahabi; Sumber Pemikiran dan Ideologi Gerakan Takfiri

Dia menambahkan, sebagaimana yang kita ketahui, sumber pemikiran gerakan takfiri seperti ISIS dan dasar-dasar keyakinan mereka diambil dari ideologi wahabi. Sekarang ini sebagian gerakan-gerakan tersebut, dengan memperhatikan dukungan finansial besar-besaran untuk penyebaran ideologi wahabi, berusaha memasuki sekolah dan markas-markas religi negara Islam, guna mengajar dalam sekolah ini.

Lebih lanjut Khalil Hamdan menegaskan, para pemimpin ISIS dan kelompok-kelompok takfiri lainnya tidak meyakini varietas pemikiran dan ideologi dan karenanya mereka mengkafirkan setiap orang dan kelompok yang berseberangan dengan ideologi mereka.

Lebih lanjut, Anggota Dewan Ketua Gerakan Amal Lebanon menganggap pemunculan konflik, permusuhan, persengketaan dan perpecahan dalam dunia Islam termasuk tujuan kelompok takfiri, seperti ISIS dan mengatakan, ironisnya kebodohan dan kemiskinan yang mendominasi sebagian kawasan dunia Islam menyebabkan sebagian orang dan kelompok bergabung dengan kelompok-kelompok menyimpang ini.

"Kelompok ini dengan memanfaatkan kebodohan masyarakat memberikan bantuan finansial dan hadiah kepada sebagian orang untuk menipu opini publik, dimana sejatinya tujuan utama mereka akan aksi tersebut adalah publikasi ideologi takfiri dan mengajari orang-orang untuk melakukan aksi bunuh diri,” imbuhnya.

Penciptaan Marginal Aman; Dalil Dukungan Israel kepada Takfiri

Lebih lanjut, Khalil Hamdan menyebut rezim Zionis sebagai pendukung gerakan-gerakan takfiri-teroris dan mengatakan, Israel mendukung kelompok-kelompok tersebut dengan tujuan melemahkan negara-negara Islam dan menciptakan konflik antar muslim dan dengan cara ini mereka berupaya menyibukkan dunia Islam dengan masalah-masalah marginal dan menciptakan marginal aman untuk dirinya.

"Aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok ini kontras dengan klaim-klaim mereka, menjelaskan tidak adanya keimanan kepada Allah dan ajaran-ajaran Islam dan kelompok ini menggunakan agama sebagai trik untuk kemaslahatan pribadi dan kelompoknya,” imbuhnya.

Kelompok menyimpang ini telah membuat berhala dari pikirannya dan kemudian menyembahnya. Kelompok takfiri sejatinya tidak memiliki agama dan teks-teks Islam.

Lebih lanjut Khalil Hamdan mengisyaratkan bahwasanya gerakan-gerakan takfiri dengan kajahatan-kejahatannya telah mendiskreditkan Islam di dunia. "Keikutsertaan kelompok ini terhadap ideologi wahabi bukanlah tuduhan semata, bahkan gerakan takfiri sendiri mengakui hal tersebut dan dasar-dasar pemikiran dan ideologinya diambil dari pemikiran dan ideologi Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri gerakan wahabi,” tegasnya.

Takfiri dan Tafsiran Salah Tentang Al-Quran

Anggota Dewan Ketua Gerakan Amal Lebanon dengan mengisyaratkan sebagian ayat-ayat Al-Quran yang ditafsirkan secara tidak benar oleh kelompok ini mengatakan, gerakan takfiri seperti para pemimpin ISIS menyalahgunakan Al-Quran hanya untuk kemajuan aksi, kejahatan dan perkembangan kawasan di bawah kontrolnya dan juga menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dalam rangka kemaslahatan dan kepentingan dirinya dan dengan tujuan memikat pasukan dan fatwa-fatwa para pemimpin kelompok ini jauh dari ajaran-ajaran sejati Al-Quran dan Islam.

Di penghujung Khalil Hamdan menegaskan, kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh ISIS dengan nama Al-Quran dan Islam adalah pukulan berat ke wajah muslim, khususnya dalam komunitas Barat, dimana melawan mereka membutuhkan kinerja budaya yang kuat dan peyadaran dalam bidang tersebut.

http://www.iqna.ir/fa/news/3466956

captcha