Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari 7 News, perusakan markas ini sangatlah luas, seolah-olah di situ telah terjadi peledakan.
Demikian juga, orang-orang ini menulis masalah-masalah penistaan di atas tembok-tembok dan mereka merusak pintu dan tembok-tembok markas tersebut.
Semua mushaf Al-Quran rusak dan peralatan-peralatan markas tersebut hancur.
Diprediksikan, markas ini mendapat kerugian sekitar 200 ribu Dollar.
Markas ini aktif dalam ranah kesusastraan Islam dan penyelenggaraan acara dan seminar untuk para remaja muslim.
Direktur Islam Preston mengumumkan bahwa ia tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan semacam ini dan kenapa menarget markas tersebut.
"Saya pikir ada unsur politik di balik serangan tersebut, meski ada kemungkinan para pelakunya adalah para remaja,” imbuhnya.
Polisi mengumpulkan bekas sidik jari dari tempat insiden dan sedang melakukan penelitian.
http://iqna.ir/fa/news/3475360