Pengobatan Alzheimer dengan Sebuah Surat Al-Quran
Menurut laporan IQNA, situs Arab Nmisr mengumumkan, banyak sekali penyakit-penyakit yang sukar diobati; namun pengobatannya ada di depan manusia; sementara ia lalai dan risau mencari pengobatannya.
Allah Swt menurunkan Al-Quran sebagai penyembuh bagi manusia dan rahmat untuk masyarakat dunia. Dengan mencari dalam kitab suci ini dan membaca hadis-hadis Nabawi dan perangai beliau dengan para sahabat dan Tabi’in, maka kita akan lebih mengenal kalam wahyu Ilahi.
Alzheimer termasuk salah satu penyakit yang sukar diobati untuk saat ini dan sekarang ini penyakit tersebut sangat marak; dalam penyakit tersebut, pasien dengan sekuat tenaga diobati.
Adapun obat penyakit Alzheimer, gangguan jiwa dan hilangnya akal adalah membaca surat Yasin.
Pasca wafat Rasulullah (Saw), Ibnu Abbas duduk di sebuah masjid, tiba-tiba seseorang masuk ke masjid seraya berteriak-teriak, sementara ucapannya tidaklah jelas, orang-orang yang ada di dalam masjidpun bangkit berdiri guna mengeluarkannya; namun Ibnu Abbas menanyakan perihalnya kepada para hadirin akan sebab perilakunya tersebut. Mereka menjawab bahwa akal orang tersebut telah hilang dan tidak tahu apa yang sedang diucapkan.
Ibnu Abbas berdiri dan meletakkan dua tangannya di atas kepala orang sakit tersebut, ia lantas membaca surat yasin. Setelah membaca surat, orang tersebut berdiri; sementara kesehatan akalnya telah pulih dan ia tidak merasakan sakit apapun.
Saat mereka menanyakan Ibnu Abbas apa yang telah dilakukannya sehingga orang tersebut dapat pulih, ia menjawab, saya membacakan surat Yasin, dimana beliau Saw menamainya dengan "hati Al-Quran”.
Abdullah bin Abbas bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushai yang populer dengan Ibnu Abbas, adalah putra Abbas bin Abdul Muththalib dan anak paman Rasulullah (Saw) dan Imam Ali (As), ia juga termasuk sahabat dan pembela tiga Imam pertama kaum Syiah.
Ibnu Abbas di kalangan umat dan pelbagai mazhab Syiah dan Sunnah dikenal dengan baik, berilmu, berpengetahuan, cerdas dan berakal dan ia dikenang dengan nama-nama seperti Hibr al-Ummat, Tarjuman Al-Quran dan semisalnya. Ia melewatkan masa mudanya dengan berbakti kepada Rasulullah dan mengemban hadis-hadis penting dari beliau, yang telah dinukil dan dimuat dalam buku-buku muktabar.
Ibnu Abbas dalam tafsir khususnya adalah orang yang memiliki pendapat dan buku tafsir yang dinisbatkan kepadanya telah berkali-kali dicetak. Ia dikenal sebagai murid dan pecinta Amirul Mukminin Ali (As).
