Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Qaf, kursus pelatihan guru pengajar Al-Quran ketujuh diselenggarakan di Indonesia, atas prakarsa cabang Darul Quran makam suci Huseini di Indonesia dan diselenggarakan selama sepekan di kota Jakarta.
Acara penutupan kursus pelatihan guru khusus para pengajar laki-laki Al-Quran ketujuh di Indonesia diselenggarakan di tempat cabang Darul Quran makam suci Huseini di kota Jakarta dan sejumlah ulama dan tokoh-tokoh agama hadir dalam acara ini.
Acara ini dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Quran oleh salah satu pengajar Al-Quran yang hadir dalam kursus pelatihan tersebut dan setelah itu, Sayid Husain Syahab, pengawas hauzah ilmiah agama Baitul Muhibbin Indonesia dan anggota dewan penasehat Darul Quran makam suci Huseini (As) lewat pidatonya menegaskan urgensitas tarbiah para pengajar Al-Quran yang mumpuni dalam mendidik generasi yang menguasai hafalan dan membaca Al-Quran.
Muhammad Baqir al-Manshuri, hafiz seluruh Al-Quran dan pengajar kursus pelatihan edukasi juga lewat pidatonya mensuport para pelajar Al-Quran untuk melanjutkan pembelajaran Al-Quran dan upaya untuk mempelajari kitab samawi ini dengan tujuan sampai pada derajat tertinggi di dunia dan akhirat.
Demikian juga Ia yang selaku pengawas training edukasi Darul Quran makam suci Imam Husein (As) di Indonesia juga mengabarkan kesinambungan aktivitas dan kursus pelatihan Al-Quran di Indonesia dan mengatakan, di hari-hari mendatang, masa penyelenggaraan training tarbiah pengajar Al-Quran khusus para pengajar Al-Quran wanita kedelapan akan diumumkan.
Kursus pelatihan guru pengajar Al-Quran ketujuh khusus laki-laki dimulai dengan dihadiri dan partisipasi para cendekiawan Qurani pelbagai mazhab Islam, dari Jakarta dan pelbagai kawasan sekitarnya, dari hari Jumat (1 April 2016) dan terus berlangsung selama sepekan.
Diantara pelajaran dalam training tersebut adalah pelajaran kaidah dan hukum-hukum teori dan praktik tilawah, hafalan juz Amma (juz 30), pendidkan metode hafalan Al-Quran dan metode pelajaran menghafal Al-Quran.
20 pengajar laki-laki berpartisipasi dalam kursus pelatihan guru pengajar ketujuh di Indonesia, sementara sebagian dari mereka adalah pelajar ilmu agama dan mahasiswa universitas Indonesia.