Acara Penutupan Kompetisi Al-Quran Malaysia Diselenggarakan
Menurut laporan reporter kiriman IQNA ke Malaysia, acara ini dimulai pukul 20.00 waktu setempat, dengan masuknya para tamu undangan, para tokoh terkemuka negara dan delegasi pelbagai negara.
Menurut laporan, pukul 20:25 wakil Perdana Menteri bersama istri memasuki auditorium dan pukul 20:30 Perdana Menteri Malaysia bersama istri memasuki ruangan.
Demikian juga, pukul 20: 35 Presiden dan para wanita lainnya, dan setelah itu pukul 20: 40 Abdul Halim Mu’azham Shah, raja Malaysia dan ratu memasuki auditorium tersebut.
Menurut laporan, pukul 20:45 hasil musabaqoh internasional hafalan dan qiraat Al-Quran ke-58 dalam dua jurusan, hafalan dan qiraat dalam dua bagian, perempuan dan laki-laki akan diumumkan oleh dewan penyelenggara dan setelah itu para juara akan diberikan hadiah.
Acara ini mencakup sambutan raja, tilawah ayat suci Al-Quran oleh qori istimewa musabaqoh internasional hafalan dan qiraat Al-Quran, tawasih dan pembacaan doa.
Raja Malaysia Abdul Halim Mu’azham Shah
Di penghujung acara, setelah raja meninggalkan auditorium; maka acara ini berakhir dengan jamuan makan malam para hadirin.
Sayid Mustafa Huseini, qori terkemuka dan delegasi Iran menlantunkan tilawahnya Rabu malam (4/5), yang mendapat sambutan dan sanjungan dari para hadirin di auditorium.
Kompetisi bagian hafalan musabaqoh diselenggarakan selama tiga hari, Selasa sampai Kamis (3-5), dari pukul 09:00-12:00 waktu setempat di segmen pagi, dan musabaqoh bagian qiraat juga diselenggarakan selama empat hari, dari Selasa sampai Jumat, di segmen sore hari.
Republik Islam Iran tidak memiliki delegasi di bagian hafalan untuk musabaqoh kali ini.
Menurut informasi JAKIM, kurang lebih 69 negara hadir dalam kompetisi tersebut, sementara sebagian dari mereka berpartisipasi dalam jurusan qiraat, sejumlah lainnya dalam jurusan hafalan dan 26 negara juga berpartisipasi dalam dua jurusan.
Musabaqoh ini terselenggara dengan slogan Persatuan; Nadi Perubahan Nasional dan 16 juri dari negara Mesir, Arab Saudi, Qatar, Lebanon, Yordania, Indonesia, Brunei, Thailand dan Malaysia akan menilai kompetisi tersebut dan mengevaluasi kinerja para kompetitor.
