Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari azharnews.com, babak final dan acara penutupan musabaqoh internasional tilawah Al-Quran kedua dengan topik Qori Terbaik Dunia diselenggarakan di hotel ART Rotana, Bahrain, Senin sore (9/5).
Acara ini terselenggara atas prakarsa kantor urusan Al-Quran dan Departemen Kehakiman, Wakaf dan Urusan Islam Bahrain dan di penghujung diumumkan para peringkat terbaik periode ini.
Gelar Qori Terbaik Dunia Secara Bersama-sama Disabet Dua Orang Qori Maroko
Syaikh Abdullah Al-Amri, direktur kantor urusan Al-Quran dan Departemen Wakaf Bahrain mengatakan, di babak akhir musabaqoh ini ada 6 kompetitor yang saling berkompetisi dalam dua jurusan tilawah dalam tingkat tartil dan tilawah dalam tingkat tadwir , yang mana di penghujung, Muhammad Qashtali, dan Akhmad al-Khalidi asal Maroko secara bersama-sama menyabet juara pertama dan meraih label Qori Dunia.
"Demikian juga, Yunus al-Maghrabi asal Maroko dapat menyabet peringkat kedua dan Khalid Riyadh asal Maroko juga menyabet gelar Qori Publik dalam musabaqoh tersebut,” imbuhnya.
41 qori asal Maroko ikut berpartisipasi dalam musabaqoh internasional tilawah Al-Quran Bahrain kedua, yang diselenggarakan dalam jurusan tilawah dalam tingkat at-Tartil dan at-Tadwir.
Syaikh Salih bin Aud al-Maghamisi, Nasir Ali al-Qatami dari Arab Saudi, Syaikh Abdul Hadi Hasan La’qab dari Aljazair, Hatim Abdurrahim al-Tamimi dari Palestina, Syaikh Ismail bin Muhammad dari Malaysia hadir dalam acara penutupan musabaqoh tersebut.
Di antara program acara penutupan adalah pidato Syaikh Khalid bin Ali Al Khalifa, Menteri Kehakiman, Wakaf dan Urusan Islam Bahrain, penghargaan kepada para juara terbaik dan anggota komite dewan juri musabaqoh dan pemutaran film dokumenter tentang kompetisi internasional tiwalah Al-Quran Bahrain.
Periode kedua musabaqoh ini dimulai sejak bulan September 2015 M, atas prakarsa kantor urusan Al-Quran Departemen Kehakiman dan Wakaf dan Urusan Islam Bahrain dan para peminat dari seluruh penjuru dunia untuk hadir dalam musabaqoh ini harus merujuk situs musabaqoh, www.quran.bh/ar/home dan setelah memasukkan info-info pribadi dan email, harus mengirimkan file suara atau gambar tilawahnya kepada para pengurus penyelenggara musabaqoh, sementara para juri asal Bahrain dan pelbagai negara akan mengevaluasi tilawah para kompetitor.
Lebih dari 7 ribu kompetitor dari 91 negara Arab, Islam dan pelbagai negara dunia saling berkompetisi satu sama lain, sementara periode pertama musabaqoh ini dihadiri 5 ribu kompetitor dari 83 negara.
Dalam musabaqoh ini, selain musabaqoh internet qori terbaik dunia, penghargaan qori publik juga diberikan kepada salah satu qori yang dalam pooling internet tilawahnya mendapatkan suara terbanyak audien dan nilainya dalam hukum tajwid tidak kurang dari 90%, dimana delegasi asal Maroko dapat menyabet penghargaan tersebut.
Komite juri musabaqoh qori terbaik dunia kedua adalah para spesialis Umulul quran dari lokal dan internasional Bahrain, yang mengemban pelbagai tahap penjurian musabaqoh tersebut.
Perlu diingat, dalam musabaqoh internasional tilawah Al-Quran Bahrain pertama juga, Hamzah Warsh asal Maroko dapat menyabet juara pertama dan menyandang gelar qori terbaik dunia.
Bacaan at-Tartil, at-Tahqiq, Tadwir dan Hadr
Bacaan Tartil
At-Tartil : secara bahasa adalah keteraturan dan urut dalam ucapan. Rattala al-Kalam, menjelaskan ucapan secara baik, menjaga kaidah-kaidah ucapan dan secara istilah qiraat adalah membaca dengan teratur, pelan dan tenang, huruf diucapkan satu per satu dengan jelas dan tepat menurut makhrajnya dan sifatnya.
Tingkatan bacaan Tartil ini biasanya bagi mereka yg sudah mengenal makhraj-makhraj huruf, sifat-sifat huruf dan hukum-hukum Tajwid. Tingkatan bacaan ini adalah lebih baik dan lebih diutamakan.
Tilawah Tahqiq
Tahqiq secara bahasa berarti berlebih-lebihan dalam menjalankan sesuatu dengan tanpa pengurangan dan penambahan dan sampainya kepada hakikat sesuatu dan dalam qiraat Al-Quran Tahqiq adalah membaca seperti halnya tartil tetapi lebih tenang dan perlahan-lahan.
Tingkatan bacaan Tahqiq ini biasanya bagi mereka yg baru belajar membaca Al-Quran supaya dapat melatih lidah menyebut huruf dan sifat huruf dengan tepat dan betul.
Tilawah Al-Hadr
Berarti membaca dengan cepat tetapi masih menjaga hukum-hukumnya dan dalam istilah qiraat adalah membaca dengan sangat cepat disertai dengan menjaga hukum-hukum tajwid.
Tingkatan bacaan Hadr pula biasanya bagi mereka yang telah menghafal Al-Quran, supaya mereka dapat mengulang bacaannya dalam masa yang singkat.
Tilawah Tadwir
Kondisi antara Tahqiq dan Hadr, dengan ibarat lain tidak cepat seperti Hadr dan tidak lambat seperti Tahqiq, Mayoritas orang-orang lebih memilih cara ini.
Urutan bacaan dari lambat ke cepat adalah, dari Tahqiq, Tartil, Tadwir dan Tahdir.