Pakistan Menghimbau Masyarakat Internasional untuk Mendukung Kashmir
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Tribune, Nawaz Sharif mengumumkan, dunia harus memperhatikan kekerasan-kekerasan yang dilakukan terhadap masyarakat tak berdosa Kashmir dikarenakan ingin meraih hak kebebasan.
Ia mengetengahkan ucapan ini pasca pidato Narendra Modi, Perdana Menteri India pada hari Senin (15/8) dan menuduh Pakistan telah menentang HAM di propinsi Balochistan.
Nawaz Sharif dalam ucapannya mengecam penindasan masyarakat Kashmir oleh India.
Demikian juga, dalam pertemuannya dengan Sardar Yaqoob Khan, presiden Azad Kashmir (di bawah kontrol Pakistan) sekali lagi ia menegaskan sikap pasti Pakistan yang mendukung penuh secara moral, diplomatik dan politik terhadap masyarakat Kashmir (di bawah kontrol India) untuk sampai pada kebebasan.
Konflik Kashmir dimulai kurang lebih 6 pekan lalu, pasca tewasnya Burhan Wani, salah satu pemimpin setempat partai al-Mujahideen, kelompok penuntut kebebasan kawasan ini dan terus berlanjut sampai sekarang ini.
Kashmir adalah sebuah wilayah yang dibagi antara India dan Pakistan. Masyarakat kawasan yang berada di bawah kontrol India yang mayoritasnya adalah muslim tidak puas terhadap kepemimpinan India dan menuntut kemerdekaan dan kebebasan.
Lebih dari 68 ribu orang tewas sejak dimulainya konflik antara komunitas muslim dan pasukan India pada tahun 1989 dan penindasan-penindasan pasukan India.
Kashmir, Selasa (16/8) juga menyaksikan konflik antara masyarakat dan pasukan India. Karena lemparan batu para demonstran, pasukan militer India menembaki masyarakat, yang karenanya 5 warga sipil tewas dan minimal 15 orang luka-luka.
Berita tewasnya masrayakat Kashmir di Srinagar membuat murka masyarakat kawasan sekitar dan Selasa sore mereka dengan menyelenggarakan demo besar-besaran juga mengecam para pejabat India dan melontarkan slogan-slogan untuk kebebasan Kashmir.
http://iqna.ir/fa/news/3523494
