IQNA

Dimulainya Perlawanan Publikasi Hadis-hadis Palsu di Malaysia

11:17 - November 02, 2016
Berita ID: 3470785
MALAYSIA (IQNA) - Dengan diangkatnya tujuh anggota komite evaluasi dan pengawasan atas validitas hadis-hadis di Malaysia, mulai saat ini sampai dua tahun mendatang akan mengkaji dan mengawasi kredibilitas dan standar hadis-hadis Nabawi.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari News Straits Times, Abdul Hay Abdul Syakur, eks ketua akademi studi Islam universitas Malaya,eks direktur jurusan al-Quran dan hadis universitas Malaya, penulis buku "Al-Quran; Bimbingan Muttaqin” adalah yang mengemban ketua komite evaluasi dan pengawasan atas validitas hadis tersebut.

Dato' Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, menteri negara dan wakil Perdana Menteri Malaysia mengatakan, pemerintah guna menghalau publikasi hadis-hadis palsu dan dusta telah menggunakan semua upayanya di semua edaran negara.

Ia menambahkan, kami komitmen untuk menghalau sirkulasi hadis-hadis palsu di pelbagai jenis edaran, karenanya dibentuklah komite evaluasi dan pengawasan atas validitas dan kredibilitas hadis-hadis di bawah kementerian negara.

Dato' Seri Dr. Hamidi mengatakan, komite ini didirikan untuk menghalau publikasi hadis-hadis tidak valid di semua jenis edaran, yang menyebabkan penyelewengan ideologi, yang mencemarkan kohesi sosial, keteraturan umum dan persatuan nasional.

"Hadis-hadis palsu dapat menyebabkan ketidakkompakan kaum muslim, ancaman ideologi-ideologi mereka dan jatuh dalam ekstremisme. Kami harap komite ini menjadi sebuah rujukan untuk menjamin kridibilitas hadis, khususnya bagi para penulis dan penerbit-penerbit agama,” imbuhnya.

Dato' Seri Dr. Hamidi mengatakan, diharap komite ini juga memublikasikan pedoman-pedoman untuk membimbing para penulis dan penerbit.

Anggota komite ini dilantik berdasarkan kapabilitas dalam bidang ilmu-ilmu Islam, khususnya dalam bidang hadis dan sunnah Nabawi (Saw).

Menurut New Straits Times, komite ini juga bertanggung jawab atas penjagaan kredibilitas hadis, pengontrolan segala bentuk penyalahgunaan hadis dan interpretasinya, yang dapat berpengaruh terhadap perdamaian dan stabilitas. Menjaga kesucian hadis juga yang menjadi rujukan kedua setelah al-Quran diemban oleh komite tersebut.

Pemerintah Malaysia di awal-awal tahun ini mengumumkan untuk mensterilkan upaya-upaya kelompok teroris, seperti ISIS untuk memikat kaum muslim, telah membentuk komite khusus guna menambah wawasan masyarakat tentang hadis-hadis palsu. Karena peningkatan tendensi masyarakat Malaysia terhadap kelompok-kelompok takfiri pada tahun-tahun terakhir menunjukkan terpublikasikannya riwayat-riwayat palsu yang dinukilkan dari para perawi hadis Ahlusunnah, dimana mendukung para remaja untuk bergabung dengan para kelompok teroris.

http://iqna.ir/fa/news/3542450

captcha