Menurut laporan delegasi IQNA ke Malaysia, di kategori hafalan Alquran musabaqoh Malaysia yang hari pertamanya diselenggarakan di auditorium pertemuan Pusat Dagangan Dunia Putra (PWTC), Ihab Mohammed Ibrahim Aliyan dari Yaman, Muzammil Ahmad Mohammed Ahmed dari Sudan, Hajir Fadi Adra dari Lebanon, Tijani Mohammed dari Ghana, Abdullah bin Zahir bin Khamis al-Hausani dari Oman, Maimunah Lauh dari Senegal, Abdul Rahman Abdullah Ahmed Ali al-Shuwai dari Kuwait, Omar Fouad al-Dabusi dari Lebanon, Ummu Salamah Mohammad Saeed Afa dari Sudan, Zaid Hatim Ahmed al-Samerai dari Irak, Omar Abdul Karim Khalil al-Za’bi dari Sudan dan Abdur Rahman Hossein Musa dari Niger berkompetisi satu sama lain.
Bertolak kategori qiraat musabaqoh, di kategori hafalan Alquran, ada anggota komite juri yang ada di auditorium, yang menanyakan 4 pertanyaan kepada setiap peserta.
Syaikh Ahmad 'Issa Al Ma'sarawi, qori dan juri kenamaan Mesir, adalah salah satu juri kategori hafalan Alquran musabaqoh Malaysia ini.
Nampaknya, kategori qiraat masih menjadi kategori terpenting dari musabaqoh internasional Alquran di Malaysia, karena pada hari pertama, banyak bagian aula yang masih kosong.
Mengingat bahwa Rabu (9/5), diselenggarakan pemilihan parlemen Malaysia, musabaqoh dalam kategori hafalan tidak akan diselenggarakan Rabu pagi.
Malam pertama kategori qiraat musabaqoh internasional Alquran Malaysia ke-60 diselenggarakan Senin malam dan Mokhtar Dehghan, qori asal Masyhad adalah delegasi Republik Islam Iran dalam kategori qiraat musabaqoh ini. Acara penutupan dan penghargaan para juara terbaik musabaqoh ini akan diadakan pada Sabtu malam (12/5).
http://iqna.ir/fa/news/3712473