Menurut laporan IQNA dilansir dari Anadolu, Christine Schraner-Burgener, Utusan Khusus PBB untuk Myanmar, Selasa (23/7) dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Bangladesh Mohammad Shahidul Haque di Dhaka, mengatakan bahwa kondisi di kawasan Rakhine untuk pengembalian pengungsi belum tersedia.
Burgener, selama 10 hari perjalanannya, mengunjungi tempat-tempat terbatas di kawasan Rakhine, yang diizinkan oleh pemerintah Myanmar. Dia juga dijadwalkan untuk mengunjungi kamp pengungsi Rohingya pada hari ini di Cox’s Bazar, Bangladesh.
Diharapkan pada Minggu depan, delegasi yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Myanmar akan memiliki perjalanan ke Bangladesh untuk mengunjungi kamp tersebut.
Pasca penindasan dan kekerasan pasukan Myanmar pada tahun 2017, lebih dari 750.000 Muslim Rohingya melarikan diri dari Rakhine ke Bangladesh. Inspektur PBB menyebut tindakan dan kekerasan Myanmar, termasuk pembantaian masal, pemerkosaan, pembakaran besar-besaran dan eksekusi Muslim Rohingya sebagai genosida.