Ahram online melaporkan, menurut aturan baru yang diumumkan oleh pemerintah Mesir, masjid dan gereja di negara itu, yang telah ditutup sejak Maret lalu, membuka kembali pintu-pintunya kepada warga sesuai dengan menjaga protokol kesehatan dan pencegahan.
Kementerian Wakaf agama, yang bertanggung jawab atas masjid di negara itu, mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka akan mengintensifkan langkah-langkah kesehatan dan desinfeksi untuk masjid dalam persiapan untuk salat Sabtu pagi.
Foto-foto yang dirilis oleh kementerian dari dalam masjid menunjukkan penerapan kriteria jarak sosial.
Menurut keputusan kementerian, masjid hanya memiliki waktu 30 menit untuk salat, setelah itu harus ditutup. Demikian juga dilarang mengadakan acara tasyi’ jenazah di masjid.
Para jamaah salat diwajibkan untuk mengenakan masker dan membawa sajadah pribadi mereka serta melakukan wudhu di luar masjid. Selain itu, pelaksanaan salat Jumat dilarang hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Izin ini hanya untuk masjid besar, dan masjid kecil masih akan ditutup.
Demikian juga, pembatasan ziarah ke makam dan tempat-tempat ziarah Islam di negara ini akan dicabut mulai Sabtu. (hry)