Deccan herald melaporkan, The Coalition to End Forced Labour in the Uyghur Region telah memperingatkan bahwa seperlima dari kain katun di pasar dunia diproduksi di provinsi Xinjiang Cina.
Dalam pernyataan kelompok HAM itu dimuat: “Kami memohon kepada merek-merek terkemuka dan para pengecer untuk memastikan bahwa mereka (secara tidak sadar) tidak mendukung kerja paksa massal dan orang-orang Uighur serta minoritas Turki dan Muslim lainnya di Cina.”
Organisasi ini telah meminta produsen produk tekstil untuk meninggalkan wilayah Xinjiang. Menurut organisasi itu, sejauh ini lebih dari 200 perusahaan dari 35 negara telah merespons secara positif undangan dari organisasi ini.
Lebih dari satu juta Muslim Uighur berada dalam kondisi memprihatinkan di kamp-kamp kerja paksa pemerintah Cina.
Cina mengklaim telah mendirikan pusat pelatihan dan lapangan kerja untuk menjauhkan Uighur dari ekstremisme. (hry)