IQNA

Pernyataan 80 Pemimpin Agama dalam Mengecam Perilaku Anti Kemanusian dengan Muslim Uighur

10:07 - August 12, 2020
Berita ID: 3474493
TEHERAN (IQNA) - Delapan puluh pemimpin agama dengan mengeluarkan pernyataan, membela minoritas Muslim Uighur di Cina dan perlakuan tidak manusiawi pemerintah terhadap minoritas ini.

Independent Catholic News melaporkan, 80 pemimpin dari berbagai agama Islam, Kristen, Yahudi dan Budha di seluruh dunia dengan mengeluarkan pernyataan, mengutuk penganiayaan terhadap minoritas Muslim Uighur oleh pemerintah Cina dan menyerukan keadilan bagi minoritas agama ini.

Dengan menggambarkan perlakuan pemerintah Cina terhadap minoritas Muslim Uighur dengan Holocaust, pernyataan itu mengatakan: “Sebagai pemimpin komunitas agama, kami mengutuk potensi genosida Uighur dan Muslim lainnya di China. Setidaknya satu juta orang Uighur dan Muslim Cina menghadapi kelaparan, penyiksaan, pembunuhan, kekerasan seksual, perbudakan dan perdagangan organ di kamp kerja paksa.”

Pernyatan ini menambahkan, di luar kamp, ​​umat Islam dirampas kebebasan beragama. Masjid-masjid dihancurkan, anak-anak dipisahkan dari keluarganya, dan terkadang memiliki Alquran, salat atau berpuasa dapat menyebabkan penangkapan. Sebagai pemimpin agama, bukan aktivis sosial maupun pembuat kebijakan, kami memiliki kewajiban untuk menasihati komunitas kami untuk memenuhi tanggung jawab mereka untuk menjaga sesama manusia.

Di akhir pernyataan disebutkan: Kami menyerukan kepada orang-orang mukmin dan yang memiliki hati nurani untuk bergabung dengan kami dari mana saja: dengan berdoa, menunjukkan solidaritas, dan berjuang untuk mengakhiri kejahatan-kejahatan besar-besaran ini. Panggilan kami adalah untuk menyerukan keadilan dan investigasi atas kejahatan ini untuk meminta pertanggungjawaban pihak berwenang, untuk mempersiapkan dasar bagi pemulihan martabat manusia.

Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta; Sayyid Yusuf Khui, direktur Pusat Studi Syiah di London; Khalid Anis, anggota himpunan Islam Inggris; Moshe Freddman, Rabi Besar Sinagog West End di London, dan Desmond Biddulph, Presiden Asosiasi Buddha London, termasuk sejumlah pemimpin agama penandatangan pernyataan tersebut. (hry)

 

3915949

captcha