IQNA

Pelajaran Bekal Ramadan/ 5

Mengenal Makna Alquran Perlu Merujuk pada Hadis-Hadis Maksumin (as)

15:21 - May 01, 2021
Berita ID: 3475278
TEHERAN (IQNA) - Hujjatul Islam wal Muslimin Sayed Hashem Mousavi, kepala pusat Islam London dan perwakilan Pemimpin Tertinggi di London menjelaskan, memahami makna Alquran, bahkan sejauh mengetahui terjemahan ayat yang benar, merupakan salah satu syarat untuk merenung dan tadabur dalam ayat-ayat, dan untuk merealisasikan poin penting ini perlu merujuk pada sabda-sabda manusia suci adalah hal yang urgen dan penting.

Hujjatul Islam wal Muslimin Sayed Hashem Mousavi, kepala pusat Islam London dan perwakilan Pemimpin Tertinggi di Inggris, dalam sesi kedua dari rangkaian ceramah tentang "Bekal Ramadan" yang telah disiapkan dalam sebuah video untuk IQNA dan diberikan ke media ini, menekankan memahami makna Alquran, bahkan sejauh mengetahui terjemahan ayat yang benar, adalah salah satu syarat untuk merenung dan tadabur  atas ayat dan kaimat-kalimat Alquran. Sampai-sampai sebagian ulama menganggap pahala tadabur lebih besar dari salat nafilah.

Deskripsi ucapan Hujjatul Islam wal Muslimin Mousavi pada hari keenambelas bulan suci Ramadan adalah sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdu lillahi Rabbil Alamin. Dalam pertemuan sebelumnya telah kami sampaikan bahwa langkah pertama dalam mengemalkan ajaran-ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari adalah terlebih dahulu memahami kedudukan luhur Alquran. Kami telah menyebutkan bahwa kita harus akrab dengan Alquran untuk mencapai maqom spiritual yang lebih tinggi dengan membaca dan merenungkannya.

Membaca Alquran adalah dasar dan asas untuk memasuki cakrawala tinggi Alquran. Untuk mencapai cakrawala tersebut, kita harus merenungkan makna dan tafsir ayat-ayat tersebut, dan juga memperhatikan kata-kata Maksumin as (tentang tafsir ayat-ayat tersebut). Kita harus memahami arti dari ayat-ayat tersebut agar kita dapat mengambil manfaat dari kitab yang mulia dan suci ini semaksimal mungkin.

Salah satu cara terpenting untuk mendapatkan manfaat dari ajaran dan realitas Alquran, yang telah ditekankan oleh para Maksumin (as), adalah dengan merenungkan kata-kata dan ayat Alquran. Tadabur berarti pemikiran yang dalam dan terus menerus melampaui lahiriah kalimat, tulisan dan tindakan. Mengapa? Untuk menerangkan dan melihat hakikatnya.

Dalam surah Sad ayat 29, Allah swt berfirman, “Kitab (Alquran) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.”

Dalam hal ini, Amirul Mukminin Ali (as) berkata: “Renungkanlah ayat-ayat Alquran dan ambillah pelajaran darinya, karena sesungguhnya tadabur adalah ibrat paling instruktif.”

Memahami makna Alquran, bahkan sejauh mengetahui terjemahan ayat yang benar, adalah salah satu syarat merenung dan tadabur atas ayat dan kalimat-kalimat Alquran. Sampai-sampai sebagian ulama menganggap pahala tadabur lebih besar dari salat nafilah.

Saya harus menyebutkan di sini bahwa satu-satunya cara untuk memahami makna mendalam dari Alquran adalah dengan merujuk pada sabda-sabda maksumin(as). Karena mereka semua tahu hakikat Alquran. Imam Bagir (as) berkata: “Kami adalah perbendaharaan ilmu Allah, dan kami adalah para penerjemah wahyu Allah.”

Kesimpulannya, selama membaca Alquran, sebaiknya kita membaca terjemahannya selama bulan Ramadan agar ajaran-ajarannya bisa kita terapkan dengan lebih baik dalam kehidupan kita. Insya Allah. (hry)

Mengenal Makna Alquran Perlu Merujuk pada Hadis-Hadis Maksumin (as)

3966291

captcha