ISIS Bertanggung Jawab atas Serangan Roket di Kabul
IQNA melaporkan seperti dilansir CBS News, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Selasa pagi di Istana Kepresidenan Afganistan.
Cabang ISIS di Afganistan mengklaim telah menembakkan tujuh rudal, yang semuanya mengenai sasarannya. Kelompok ini sering membesar-besarkan keberhasilannya, baik di medan perang atau dalam serangan rudal atau pengeboman.
Tayangan televisi menunjukkan Presiden Ashraf Ghani dan jamaah lainnya terus melaksanakan salat selama serangan pada pukul 8 pagi waktu Kabul pada Selasa pagi, saat serangan beberapa roket di sekitar istana presiden. Tidak ada korban dan kerugian yang dilaporkan dari serangan roket tersebut.
Setelah hantaman rudal, polisi dengan cepat hadir di seluruh wilayah. Sebuah mobil yang diparkir di jalan terdekat hancur total, dan polisi mengatakan mobil itu digunakan sebagai peluncur roket.
Istana ini terletak di tengah area yang disebut Zona Hijau, yang dikelilingi oleh dinding beton tahan ledakan dan kawat berduri, dan jalan-jalan di dekat istana telah lama ditutup.
Ghani mengatakan pada sebuah acara setelah salat Idul Adha bahwa Taliban tidak menunjukkan keinginan untuk perdamaian. "Kami membuat keputusan berdasarkan itu," tambahnya.
Ashraf Ghani menekankan perlunya dukungan dan pertahanan nasional dan melanjutkan bahwa bahwa dia telah menghabiskan seminggu terakhir guna mengerjakan rencana mendesak untuk mengatasi situasi saat ini. (hry)
