IQNA

Rahbar Mengukuhkan Dekrit Hujjatul Islam wal Muslimin Raisi

13:42 - August 05, 2021
Berita ID: 3475587
TEHERAN (IQNA) - Acara pengesahan dekrit masa jabatan presiden ketiga belas diadakan di hadapan Pemimpin Tertinggi Revolusi dengan dihadiri sekelompok pejabat di Husainiyah Imam Khomeini (qs).

IQNA melaporkan, acara pengesahan dekrit presiden ke-13 dikukuhkan pada pukul 10:30 hari ini, Selasa, 3 Agustus, di hadapan Pemimpin Tertinggi Revolusi dan dihadiri presiden saat ini dan terpilih, Ketua Majelis, Ketua Dewan Kehakiman, Ketua Majelis Ahli, dan Ketua Dewan Kemanfaatan dan sejumlah pejabat dan staf sistem, sesuai dengan protokol kesehatan, di Husainiyah Imam Khomeini (qs).

Pada awal acara, setelah pemutaran lagu kebangsaan Republik Islam Iran, Ahmad Abolghasemi, salah satu qori internasional Iran, melantunkan ayat-ayat suci Alquran.

Setelah acara, Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmani-Fazli mempresentasikan laporan tentang kinerja Kementerian Dalam Negeri dalam pemilihan dan mengatakan: "Republik Islam Iran telah mengadakan pemilihan dengan akurasi dan presisi penuh selama 40 tahun hidupnya."

Di penghujung, Rahmani-Fazli mengucapkan terima kasih kepada semua pejabat dan mereka yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu dan mengatakan: “Selamat atas terpilihnya Hujjatul Islam wal Muslimin sebagai Presiden ketiga belas Republik Islam Iran dan dan berharap keberhasilan yang meningkat untuk pemerintahannya, dari upaya delapan tahun Hujjatul Islam wal Muslimin Rouhani dan rekan-rekannya.”

Rahbar Mengukuhkan Dekrit Hujjatul Islam wal Muslimin Raisi

Setelah acara, Hujjatul Islam wal Muslimin Mohammadi Golpayegani, Kepala Kantor Pemimpin Tertinggi, membacakan teks dekrit Pemimpin Tertinggi tentang pelaksanaan suara rakyat dan mengangkat Hujjatul Islam wal Muslimin Seyyed Ibrahim Raisi sebagai Presiden Republik Islam Iran.

Teks Pemimpin Tertinggi Revolusi adalah sebagai berikut:

بسم الله الرّحمن الرّحیم
و الحمدلله ربّ العالمین و صلّی الله‌ علی محمّد و آله الطّاهرین سیّما بقیّة الله فی ‌الارضین.

Saya bersyukur kepada Allah swt atas rahmat dan inayah-Nya, yang sekali lagi membuat Iran bangga dalam ujian politik dan sosial pemilihan, dan bangsa besar dalam situasi yang pelik nan sulit, dengan kehadirannya yang berarti dan terhormat, menunjukkan kekuasaan suara rakyat atas pengelolaan urusan negara dan dengan memilih kepribadian yang populer dan mulia dari garis keturunan para sadah dan ilmu pengetahuan serta dihiasi dengan ketakwaan dan kebijaksanaan, dan dengan catatan manajemen yang cemerlang, menunjukkan tekadnya untuk mengikuti jalan revolusi yang tercerahkan, yaitu jalan keadilan, kemajuan, kebebasan dan kemuliaan.

Saat ini tanah air tercinta haus akan pengabdian dan siap melakukan lompatan ke depan di segala bidang, dan membutuhkan manajemen yang kompeten, jihadis, arif dan berani yang dapat menggerakkan kemampuan bangsa yang nyata dan tersembunyi, khususnya generasi muda, yang jauh di luar masalah serta membawa ke lapangan kerja dan usaha yang konstruktif; Menghilangkan hambatan produksi; mengejar kebijakan penguatan mata uang nasional, dan pemberdayaan masyarakat menengah ke bawah yang terbebani masalah ekonomi; sebuah manajemen yang, dengan kebijakan budaya yang bijaksana, telah membuka jalan bagi peningkatan material dan spiritual bangsa Iran, harus mempercepat gerakan negara menuju posisinya yang layak.

Sekarang, terima kasih kepada orang-orang terkasih dan mengikuti pilihan mereka, saya memilih Tuan Seyyed Ibrahim Raisi, seorang sarjana yang bijaksana, tak kenal lelah, berpengalaman dan populer, dan mengangkatnya sebagai Presiden Republik Islam Iran, dan semoga Allah swt memberkati dia dan saya meminta kerjasasama mereka dan mengingatkan mereka bahwa suara bangsa dan pelaksanaannya adalah selama kebijakan biasa mereka mengikuti jalan Islam yang lurus dan revolusi terus berlanjut, yang akan terjadi dengan rahmat Allah; Insya Allah.

Lebih lanjut Hujjatul Islam wal Muslimin Seyyed Ibrahim Raisi, presiden baru Iran, memberikan pidato setelah menerima dekrit pelaksanaan dan mengatakan: “Syarat kesopanan dan rasa hormat dalam dekrit pelaksanaan dari Pemimpin Tertinggi Revolusi adalah bahwa saya mencium tangan beliau yang penuh berkah, tetapi karena situasi saat ini saya tidak mendapatkan taufik tersebut”.

Setelah pidato Hujjatul Islam wal Muslimin Raisi, Pemimpin Tertinggi Revolusi berpidato, dan Anda dapat melihat teks pernyataan beliau di sini.

Rahbar Mengukuhkan Dekrit Hujjatul Islam wal Muslimin Raisi

Acara tersebut disiarkan secara langsung di berbagai jaringan radio dan televisi serta jejaring sosial di dunia maya.

Oleh karena itu, menurut Pasal 110 UUD 1945, “penandatanganan dekrit presiden setelah pemilihan umum” merupakan salah satu “tugas dan wewenang pimpinan”.

Dan menurut undang-undang tentang pemilihan presiden, "Masa jabatan kepresidenan Republik Islam Iran adalah empat tahun dan dimulai dari tanggal validitas kredensial oleh Pemimpin Tertinggi." (hry)

 

 

3988143

Kunci-kunci: rahbar ، Mengukuhkan ، Dekrit
captcha