Masjid 32 Menara; Tempat Wisata di Bangladesh
“Di pinggiran Syedpur di daerah Nilphamari, 360 km barat laut Dhaka, ibu kota Bangladesh, ada sebuah masjid yang sangat indah dan menakjubkan yang disebut masjid Chini atau masjid Kaca. Masjid bersejarah ini terkenal dengan arsitekturnya yang indah,” menurut IQNA, mengutip Dhakatribune.com.
Masjid Chini dibangun pada tahun 1863, namun konstruksinya lebih banyak dipengaruhi oleh arsitektur bangunan Mughal India. Istana dan masjid yang memiliki banyak detail adalah contoh gaya arsitektur ini.
Haji Baker Ali dan Haji Muku, dua pengusaha muslim di daerah tersebut, pertama kali membangun masjid dengan kayu bambu di kawasan Islambagh Syedpur dan menyelesaikannya sebagai tempat salat dalam waktu setahun. Kemudian, Menteri Ali Ahmad yang merupakan anggota keluarga pendiri masjid ini mulai mengembangkannya. Pada pertengahan abad ke-20, anak-anak Menteri Ali Ahmad juga melakukan pekerjaan mempercantik masjid.
Dinding dalam dan luar masjid dilapisi dengan batu dan ubin berwarna, dan dindingnya dihiasi dengan motif bunga, daun, bintang, dan kaligrafi Islam.
Potongan ubin masjid ini dibawa ke Bangladesh dari Kalkuta, India, karena pada saat pembangunannya belum ada pabrik ubin di Bangladesh. 243 buah marmer telah digunakan dalam pembangunan masjid Chini dan masjid ini memiliki tiga kubah besar dan 32 menara.
Masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi arsitekturnya sangat menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara; pengaturan khusus telah dibuat bagi wisatawan untuk menginap di lantai dua masjid.
Masjid ini memiliki dua lantai dan memiliki kapasitas untuk menerima lebih dari 500 jamaah selama salat. (HRY)
