Menurut koresponden IQNA dari Makkah, acara ini digelar atas prakarsa manajemen internasional Bi’tsah Pemimpin Tertinggi (Rahbar) di Makkah.
Dalam acara ini, Hujjatul Islam wal Muslimin Ali Khayat, Wakil Internasional Bi’’tsah Pemimpin Tertinggi, mengatakan: “Jika ibadah haji seseorang diterima, kecerahannya akan tetap ada pada orang tersebut hingga 4 bulan, kecuali dia melakukan dosa, dan kecerahan ini akan hilang secara bertahap.”
“Membaca Alquran tidak dianjurkan hanya di masjid, jama'ah dan lingkaran semata, dan sudah pasti perlu untuk membaca Alquran di rumah,” ucapnya.
Abolfazl Khampichi, Direktur Komunikasi Internasional Bi’tsah Pemimpin Tertinggi, juga mengatakan tentang majelis Alquran ini: “Setelah Pemimpin Tertinggi menyebut kehadiran para qari dalam haji sangat efektif, kami berusaha untuk berkomunikasi sebanyak mungkin dengan tokoh-tokoh Alquran negara-negara Islam, dan dalam hal ini, kami telah menyelenggarakan majelis keakraban dan makrifah Alquran dengan peziarah dari negara-negara lain, dan pertemuan ini merupakan pertemuan yang kesekian kalinya dari kalangan tersebut.
“Meningkatkan komunikasi dan pertemuan antara peziarah dari berbagai negara akan memperkuat keyakinan dan pengetahuan peziarah luar negeri tentang Alquran dan ajaran otentik Islam,” imbuhnya.
Khampichi berkata: “Semakin banyak program ini diadakan, propaganda musuh untuk memecah belah umat Islam akan menjadi semakin tidak efektif”. (HRY)