IQNA

Pandangan Islam tentang Perempuan

8:47 - July 26, 2022
Berita ID: 3477081
TEHERAN (IQNA) - Propaganda palsu tentang citra perempuan adalah sosok yang lemah dan tidak mampu menurut Islam telah diperkenalkan. Sementara itu, perempuan dalam Islam memiliki karakter dan kedudukan yang tinggi serta dihormati, dan bukan saja tidak dikenal sebagai sosok yang lemah, tetapi terkadang diberi kedudukan yang lebih tinggi dari laki-laki.

Dari sudut pandang Islam, laki-laki dan perempuan sama-sama manusia, dan tidak ada satu pun di antara mereka yang memiliki kelebihan di mata Allah kecuali ketakwaan. Karena Allah berfirman:

«يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ»

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa”. (QS. Al-Hujarat: 13)

Nilai-nilai akhlak, iman, ilmu yang bermanfaat, kecerdasan, akhlak yang baik, kesabaran dan toleransi dan semacamnya adalah sebagian dari unsur-unsur takwa yang mana setiap wanita harus menghiasi dirinya dengan keutamaan-keutamaan ini. Di hadapan Allah, setiap laki-laki dan perempuan yang kekurangan keutamaan tersebut lebih mulia dan pahala dunia dan akhirat tersedia baginya.

Sebagaimana dinyatakan dalam Surah An-Nahl ayat 97:

«مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ»

Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan

Islam tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam mengatur kehidupan. Islam memandang perempuan untuk mandiri dalam memilih pekerjaan dan jalan hidupnya, dan mereka adalah pemilik dari hasil kerja dan usahanya; sebagaimana juga Dia menganggap laki-laki sebagai orang yang mandiri dan pemilik usaha mereka sendiri, dimana Dia berfirman:

 « لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ»

“(Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.” (QS. An-Nisa: 32)

Oleh karena itu, laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan satu sama lain, kecuali dalam beberapa hal yang kembali pada penciptaan dan kodratnya. Dasar perbedaan tersebut juga berakar pada penciptaan dan fitrah antara laki-laki dan perempuan, tapi yang jelas bahwa kebahagiaan manusia tergantung pada perbuatan dan perilakunya dengan ciptaan dan fitrahnya, karena Allah berfirman:

«فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ»

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah”. (QS. Ar-Rum: 30)

 

4069930

captcha