
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di kanal Telegramnya pada hari Kamis, gerakan tersebut mengutuk serangan pembakaran Masjid Hajja Hamida, yang terletak di antara Kafr Haris dan Deir Istiya, dan menyebutnya sebagai “kejahatan keji” dan “serangan terang-terangan terhadap perasaan umat Islam dan kebebasan beribadah mereka”.
Hamas menambahkan bahwa meningkatnya kekerasan oleh para pemukim “dilakukan dengan dukungan penuh dari pemerintah pendudukan fasis,” yang bertujuan untuk memaksakan realitas baru di lapangan dan mengubah karakter historis dan demografis wilayah yang diduduki.
Pemandangan masjid yang dibakar oleh warga Israel dan ditulisi slogan-slogan rasis di dindingnya di Salfit, Tepi Barat, pada 13 November 2025
Pemandangan masjid yang dibakar oleh warga Israel dan ditulisi slogan-slogan rasis di dindingnya di Salfit, Tepi Barat, pada 13 November 2025
Kelompok tersebut menyerukan tindakan internasional yang mendesak untuk mengekang Israel, dengan mengatakan bahwa pola serangan tersebut “melanggar semua hukum, norma, dan perundang-undangan internasional”.
Sebelumnya pada hari Kamis, para pemukim menyerbu Deir Istiya saat fajar, membakar beberapa bagian masjid, dan menyemprotkan slogan-slogan rasis berbahasa Ibrani di dindingnya, ungkap saksi mata kepada Anadolu Agency. Warga berhasil memadamkan api, meskipun beberapa bagian masjid mengalami kerusakan.
Insiden ini merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap tempat-tempat suci Islam tahun ini. Kelompok-kelompok hak asasi manusia Palestina telah mendokumentasikan puluhan serangan yang melibatkan pembakaran masjid, vandalisme, penodaan Alquran, dan grafiti yang menyerukan pembunuhan atau pengusiran warga Palestina.
Menurut Komisi Menentang Tembok dan Permukiman Otoritas Palestina, para pemukim telah melancarkan 7.154 serangan di Tepi Barat selama dua tahun perang Gaza, yang menyebabkan 33 kematian warga Palestina dan penggusuran 33 komunitas. Serangan gabungan oleh tentara Israel dan para pemukim telah menewaskan sedikitnya 1.070 warga Palestina, melukai sekitar 10.700 orang, dan menyebabkan penangkapan lebih dari 20.500 orang lainnya. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com